Gubernur Deru Klaim Ekonomi Sumsel Bertahan di Pandemi Berkat IKM

IMG_20201117_193935

Palembang, Sriwijaya Media- Gubernur Sumsel H Herman Deru melaunching aplikasi sistem informasi online Industri Kecil Menengah (IKM) Sumsel (Simfonis) sekaligus menyerahkan bantuan mesin/peralatan kepada pelaku usaha, di Griya Agung Sumsel, Selasa (17/11/2020).

Gubernur Deru mengatakan, pasca dilaunchingnya aplikasi ini diharap pelaku usaha dapat mengisi data dengan jelas. Admin menginput informasi, sehingga pelaku usaha mengaksesnya. Jika tidak berkesimbungan, dikhawatirkan aplikasi ini akan terputus.

Bacaan Lainnya

“Pikiran orang bicara industri kecil itu kecil. Padahal modalnya kecil, dan industrinya skala kecil. Bukan barangnya kecil,” ujar Deru.

Deru menungkapkan, saat ini ada 215 negara terpapar pandemi Covid-19, sehingga terjadi kontraksi ekonomi yang hebat.

Kendati demikian, Deru mengklaim ekonomi Sumsel bisa bertahan dimasa pandemi Covid-19 karena atas keberadaan pelaku IKM ini.

“Jika tidak ada IKM, maka ekonomi Sumsel bisa seperti Singapura dan Inggris yang terkontraksi hingga minus. Kita bersyukur ekonomi di Sumsel tetap bisa bertahan ditengah pandemi Covid-19,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian (Disperin) Sumsel Hj Ernila Rizar menambahkan oihaknya juga mrnjalin sinergitas dengan Disnakertrans Sumsel untuk memberikan pelatihan kepada pelaku usaha.

“Admin Simfonis harus terus mengupdate data di aplikasi ini. Karena jika pelaku usaha tidak mengakses ini tidak ada gunanya. Pasang di koran, pasang baleho, pasang di radio, agar aplikasi ini digunakan pelaku usaha,” tuturnya.

Ernila menuturkan, aplikasi Simfonis adalah suatu aplikasi untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang informasi program pembangunan di Sumsel, pendaftaran perizinan secara online, fasilitasi HKI merek, desain kemasan, dan sertifikasi halal.

“Semua kita fasilitasi, termasuk sertifikasi halal IKM juga kita dampingi. Tahun ini untuk sertifikasi dari Kementrian Perindustrian sebanyak 30 kuota dan Kemenag Sumsel 25 kuota. Itu yang kita dampingi,” jelasnya.

Dia mengaku saat ini ada sekitar 65.000 unit usaha IKM, baik nama, jenis produk, gambar, maupun sertifikasinya.

“Itu ada dalam database. Kalau sudah terdaftar di database bisa mengakses layanan melalui aplikasi Simfonis,” jelasnya.(jay)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *