Palembang, Sriwijaya Media – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel melakukan sosialisasi entry belanja modal Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri, di Ruang Rapat SMK Negeri 2 Palembang, Senin (9/11/2020).
Plt Kepala Disdik Sumsel H Riza Fahlevi menyatakan sosialisasi entry belanja modal BOS ini sangat dibutuhkan Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala sekolah (Kasek) dan penata keuangan sekolah (bendahara) dalam menjalankan tugasnya.
Dengan begitu, kedepan ketika mengentry atau menginput belanja aset sekolah tidak ada selisih untuk laporan belanja modal/aset dan laporan keuangan.
“Saya ucapkan terimakasih kepada Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (BPKAD) dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang telah melaksanakan kegiatan ini,” ujarnya.
Dia mengaku setiap tahun Disdik disibukkan dengan laporan tahunan anggaran oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia (BPK RI) terkait selisih antara laporan modal dan laporan keuangan.
Itu disebabkan karena laporan secara manual. Kedepan semoga tidak ada lagi selisih dalam laporan karena telah mengikuti sosialisasi.
Sementara itu, Kepala SMK N 2 Palembang Rafli menambahkan pihaknya memfasilitasi adanya sosialisasi ini.
Dia menilai sosialisasi ini sangat bagus karena sekolah-sekolah yang akan membelanjakan barang atau aset tidak terjadi penyimpangan ataupun penggunaan pembiayaan yang diluar dari ketentuan.
“Dari BPKP ada sejenis aplikasi yang tujuannya untuk mempermudah pengelolaan aset ini baik untuk pelaporan ataupun pemanfaatan,” tuturnya.
Untuk penggunaan dana BOS, ada beberapa komponen yang harus dipatuhi, tetapi ditengah pandemi Covid-19 ini ada penggunaan dana BOS yang dialihkan. Artinya untuk mengatasi pandemi Covid-19 ini antara lain membuat peralatan, pengamanan bagi guru dan siswa seperti pembelian masker, cuci tangan, dan melengkapi alat-alat hand sanitizer.(ton)









