Unpal dan DPMD Sumsel MoU Kolaborasi Kampus Pendamping BUMDes, Ini Keunggulannya

IMG_20201027_173052

Palembang, Sriwijaya Media- Universitas Palembang (Unpal) menjalin kerjasama yang ditandai dengan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sumsel terkait kolaborasi kampus pendamping Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

Launching kolaborasi kampus pendamping desa dibuka langsung Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPMD Sumsel H Wilson, yang dilakukan secara virtual atau melalui meeting zoom di Kantor PMD dan Kampus Unpal Palembang, Selasa (27/10/2020).

Bacaan Lainnya

Plt Kepala DPMD Sumsel H Wilson mengucapkan terima kasih kepada Unpal yang telah menyelenggarakan kegiatan ini melalui virtual karena kondisi saat ini.

“Launching kolaborasi kampus pendamping BUMDes bertujuan untuk membantu kesejahteraan dan perekonomian bagi masyarakat desa, dan meningkatkan pendapatan asli desa, meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Disamping itu, kolaborasi kampus pendamping BUMDes dapat menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan ekonomi didesa.

Pendirian dan pengelolaan BUMDes adalah perwujudan dari pengelolaan ekonomi produktif desa yang dilakukan secara korporatif, partisifatif, emansipatif, transparansi, akuntabel, dan sustainable.

Oleh karena itu, perlu upaya serius dalam pengelolaan BUMdes agar dapat berjalan secara mandiri, efektif, efisien dan profesional.

Hal ini berguna membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat, apalagi saat ini sedang ada pandemi Covid-19, sehingga pertumbuhan ekonomi daerah mampu berkembang walaupun dalam suasana serba sulit.

Sementara itu, Rektor Unpal Zulkifli S Mukti, SH., menambahkan kalau berbicara mengenai masalah regulasi, sebenarnya ini bukan regulasi, sudah ada dari dahulu, dari zaman orde baru sudah ada istilah otonomi daerah, yang dalam praktis dan teorinya, pusat pembangunan dari daerah yang terdalam untuk mengembangkan diri, dalam arti pedesaan.

“Sebenarnya Indonesia pusat tertinggi sumber pertama yang tertinggi kegiatan demokrasi justru didaerah pedesaan. Karena kepala desa (kades) dahulu dipilih secara langsung,” katanya.

Dia mengharapkan seluruh aspek kehidupan masyarakat bisa berpengaruh untuk mengembangkan BUMDes.

“Sebenarnya memang pembangunan yang paling bagus adalah dari daerah terdalam. Karena kalau seandainya terjadi didaerah itu tidak dibangun, tidak dikembangkan sumber daya apapun bentuknya, pasti akan migrasi ke kota, makanya dikota terjadi penumpukkan,” jelasnya.

Dia pun berharap tidak terjadi cluster, sehingga pihaknya mengimbau kepada mereka jangan kumpul-kumpul, dan selalu mengutamakan protokol kesehatan.

“Dengan adanya MoU ini agar mereka tidak keluar dari rel, ada gunanya terkait dengan jenjang akademik, dan pergaulan yang menimbulkan kontribusi positif. PT ada tiga kegiatan atau lebih dikenal dengan Tri Dharma, yang puncaknya adalah penelitian dan pengabdian, dan ini masuk wilayah pengabdian,” tegasnya.(ton)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *