Tatap Muka Dengan ASN Kemenag Sumsel, Ini Wejangan Dirjen Pendis dan Direktur PTKI

IMG_20201023_203859

Palembang, Sriwijaya Media-Sebuah kesempatan berharga diperoleh Aparatur Sipil Negara (ASN) di jajaran Pendidikan Islam, Kemenag Sumsel.

Pasalnya, para abdi negara ini mendapat wejangan dan pembinaan dari Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam Kemenag RI Prof Dr H Muhammad Ali Ramdhani, S.TP., MT., dan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Prof Dr H Suyitno M.Ag., di Aula MAN 3 Palembang, Jumat (23/10/2020).

Bacaan Lainnya

Direktur PTKI Prof Dr H Suyitno, M.Ag., dalam paparannya menjelaskan pentingnya membangun link match antara madrasah dan perguruan tinggi keagamaan Islam. Sehingga alumni PTKI memiliki kecakapan, baik di bidang agama maupun kecakapan di bidang industri.

“Bila yang masuk PTKI bukan dari madrasah, harus ikut Ma’had Jamaah agar memiliki kecakapan beragama yang dasar atau keterampilan beragama yang dasar. Tidak seperti sekarang, di mana masih kita temukan mahasiswa atau alumni PTKI yang tidak bisa mengaji. Bila inputnya berasal dari madrasah jurusan agama, targetnya adalah tafaqquh fiddin, sehingga bisa dihasilkan muhaddis atau mufassir,” tandasnya.

Lalu bagaimana bila PTKI tersebut tidak memiliki Ma’had Jamaah, Suyitno meminta agar bekerjasama dengan pondok pesantren (ponpes).

“Ini adalah langkah agar ada link match antara madrasah dan PTKI. Kita tentu tidak ingin ada alumni SMK atau SMA yang masuk lantas merusak identitas atau kekhasan PTKI,” jelasnya.

Selain itu, alumni PTKI harus punya link match dengan dunia industri. Sehingga lulusan PTKI siap bersaing di dunia kerja.

“Kita tidak ingin alumni PTKI tidak punya kecakapan di bidang-bidang industri. Karenanya, praktikum atau magang akan ditambah durasinya. Bila selama ini hanya beberapa minggu saja, ke depan praktek kerja diperpanjang menjadi tiga semester atau satu setengah tahun. Dengan begitu, kehadiran mahasiswa magang tidak merepotkan, namun benar-benar mengasah kemampuan,” jelasnya.

Sementara itu, Dirjen Pendis Prof Dr H Muhammad Ali Ramdhan S.TP., MT., menuturkan pendidikan Islam menekankan banyak hal, terutama dalam hal ilmu. Ilmu terdiri dari tiga huruf, yakni ‘ain, lam, mim.

“Huruf ‘ain merujuk pada Illiyyin atau peningkatan derajat seseorang di tempat yang mulia. Sesungguhnya orang berilmu itu memiliki derajat tertentu,” ujarnya.

Pendidikan Islam ingin menempatkan anak bangsa pada maqom mulia atau makhluk berderajat tinggi. Selanjutnya huruf lam merujuk pada latif. Karenanya, orang yang memiliki ilmu, bersangkutan memiliki rasa dan kelembutan.

“Dia memiliki potret yang bersahabat. Dia ramah bukan marah, membina bukan menghina, mengajak tidak mengejek, mengajar tidak menghajar, dan tampil dengan senyuman. Perilaku orang lain sangat tergantung cara kita menyampaikan. Pemilihan diksi penting. Orang berilmu itu pandai memilih kata,” jelasnya.

Kemudian terakhir adalah mim yakni mulk atau raja. Orang yang dibekali ilmu akan bahagia hakiki dunia akhirat.

Dirjen Pendis menyampaikan rumusan lima nilai budaya kerja Kementerian Agama. Untuk membangun pendidikan Islam yang kuat butuh nilai integritas.

“Mari berkomitmen menginjeksikan ilmu pengetahuan kepada siswa kita agar mereka menjadi pemilik masa depan,” ajaknya.

Pada kesempatan itu pula, dilakukan penandatangan Prasasti Gedung SBSN Madrasah Aliyah Negeri Tahun 2019 dan Prasasti Pembangunan Ruang Kelas Baru.

Kakanwil Kemenag Sumsel Dr Drs H Mukhlisuddin, SH., MA., mengaku sangat gembira mendapat kunjungan dan pembinaan dari Dirjen Pendis dan Direktur PTKI.

“Kita sama-sama tahu Pak Dirjen dan Pak Direktur sangat sibuk. Oleh sebab itu, kedatangan Pak Dirjen dan Pak Direktur ke sini merupakan anugerah bagi kami. Apalagi Sumsel ini merupakan provinsi pertama yang didatangi Pak Dirjen di luar Pulau Jawa. Tentu perasaan senang ini tidak bisa diungkapkan secara kongkrit. Mudah-mudahan beliau tidak kapok ke Palembang,” tuturnya.

Sebagai wujud syukur, lanjut dia, pembinaan kali ini dihadiri seluruh pejabat eselon III, baik di lingkungan Kanwil Kemenag Sumsel maupun Kepala Kantor Kemenag kabupaten/kota se-Sumsel.

“Kami siap mendapatkan pembinaan dan wejangan, maupun informasi-informasi penting tentang pendidikan. Ini merupakan kesempatan langka. Kami yakin akan banyak membantu kami dalam meningkatkan kinerja di tempat tugas masing-masing,” bebernya.(Ocha)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *