Pemprov Sumsel Support Ritual Umat Konghucu

IMG_20201001_210310

Palembang, Sriwijaya Media – Pelaksana Tugas (Plt) Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Sumsel H Ahmad Najib menyambut baik apa yang dilakukan Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Sumsel.

Hal itu terungkap saat Ahmad Najib menghadiri acara Ruwat Bumi Hok Tek Cin Sin 2020 atau kegiatan ritual oleh umat Konghucu, di halaman Kong Miao di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Kamis (1/10/2020).

Bacaan Lainnya

“Ini salah satu kegiatan ritual keagamaan yang kita tahu bahwa agama Konghucu satu leluhur. Mereka menyakini bahwa alam, keharmonisan, itu bagian dari tolak balak. Pertama, mari kita jaga alam, introspeksi diri, jangan sampai dengan adanya pandemi Covid-19 seolah-olah itu bagian dari penyakit, tapi itu suatu ujian kepada umat,” kata Asisten I Setda Sumsel H Ahmad Najib.

Najib meminta kepada generasi muda dapat menjaga kearifan lokal.  Suatu komitmen Gubernur Sumsel untuk menjaga kerukunan, tetap pada tokoh-tokoh agama baik Budha, Katholik, umat Islam, semua umat bersama-sama untuk membangun.

“Acara ini sangat penting, dan kita support, serta dari pemerintah memberikan perhatian kegiatan seperti ini. Salah satu wujudnya adalah memberikan tanah ini, bagaimana tanah ini untuk lima rumah ibadah, tinggal bagaimana juga umat menjaganya untuk memanfaatkan ini melakukan kegiatan ke agamaannya,” katanya.

Sementara itu, Ketua Matakin Sumsel, Sakim Nanda Budi Setiawan menambahkan dipilihnya tanggal 5 bulan 8 adalah hari kesempurnaan Dewa Bumi sendiri.

Kalau beliau lahir dibulan dua tanggal dua, hari kesempurnaan beliau adalah tanggal 15 bulan 8 ini, beliau diangkat dari seorang raja menjadi Dewa, dia dahulu hidup di Tiongkok, sangat dicintai oleh rakyat, karena dia memimpin arif dan bijaksana.

“Beliau setelah meninggal, tiga hari wajahnya tidak berubah, merah berseri, atas kekuatan langit, akhirnya beliau ditugaskan untuk menjaga bumi, karena kecintaannya terhadap manusia dan alam semesta,” bebernya

Dia mengaku, tujuan utama dari ruwat bumi ini adalah memohon kepada Tuhan agar Covid-19 ini cepat berakhir dan sirna dari muka bumi ini.

Maka dari itu, pihaknya menyiapkan kue apem, karena kue apem adalah kue keberuntungan.

“Dalam berkerukunan umat beragama, kita satu sama lainnya saling mengisi, saling bahu membahu, kita tidak boleh membedakan kepentingan kita pribadi, kesatuan dan persatuan menjaga keharmonisan dan toleransi umat beragama, antara kita dengan pemerintah,” tegasnya.(ton/ocha)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *