Jakarta, Sriwijaya Media-Muhammad Arif Syukur, seorang motivator seni (MotivArt10102020) dari Jakarta Islamic Centre (JIC) dan anggota bidang pembinaan seni budaya Islam MUI DKI Jakarta mendapat penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia atas digelarnya Pameran Tunggal Pertama Seni Kaligrafi Islam Secara Virtual dengan pendekatan 3D, yang bertajuk “World Turn, Art Turn”.
Sebagai seorang kaligrafer yang sangat produktif yang selalu memberikan motivasi dengan ungkapan “Berkaryalah untuk mendatangkan mood, bukan menunggu datang mood baru berkarya.
Sertifikat MURI diberikan oleh Senior Manager MURI kepada Arif Yusuf Ngadri.
“Semoga karya seni mas Arif ini memberikan inspirasi bagi kita semua,” kata Senior Manager MURI kepada Arif Yusuf Ngadri sembari menyerahkan sertifikat Museum Rekor Dunia Indonesia di kantornya Mall of Indonesia Kelapa Gading Jakarta, Selasa (27/10/2020).
Perupa jebolan Seni Rupa Universitas Negeri Medan (UNM) ini menampilkan 150 lebih karya kaligrafi dalam bentuk Painting dan digital printing.
Dalam pameran yang berlangsung dari tanggal 10 Oktober 2020 sampai 11 November 2020 itu dikemas dalam bentuk 3D interaktif.
Pengunjung dapat menelusuri karya demi karya layaknya ketika pameran offline.
Berdasarkan data pengunjung pameran virtual ini capai 2500 tamu. Sampai sekarang bisa diakses di http://10102020.islamicartexhibition.com/.
Diketahui, Indonesia seharusnya berbangga dengan munculnya seniman yang terus berkarya di tengah mewabahnya virus Corona. Arif merupakan sosok yang tidak pernah lelah menjadikan Kota Jakarta sebagai pusatnya seni kaligrafi Islam, karena Jogja dikenal sebagai kiblatnya seniman khususnya seni rupa, Kota Bandung menjadi kiblatnya desain, maka Jakarta diharapkan di masa depan menjadi centrum seni kaligrafi Islam di Indonesia dan dunia.
Sementara itu, Arif ketika di temui di JIC, menjelaskan rencana pameran virtual ini sebenarnya bukanlah rencana awal, karena rencananya pameran bersifat offline dengan menampilkan 200 karya untuk dicatatkan sebagai rekor MURI. Tapi karena pandemi Covid-19, akhirnya memilih untuk berpameran secara virtual.
Rekor MURI ini bukan yang terakhir, Arif berencana tahun 2021 akan menggelar Pameran Tunggal Kaligrafi Kontemporer secara offline dan terbesar dengan jumlah karya sekitar 200.
“Semoga impian dan harapan itu menjadi nyata, teruslah berprestasi torehkan tinta emas untuk mengharumkan negeri,” terangnya. (Imam)