Kayuagung, Sriwijaya Media-Melihat banyaknya masyarakat kehilangan pekerjaan akibat terjadi pemutusan hubungan kerja serta sulitnya ekonomi dan terbatasnya lapangan pekerjaan ditengah pandemi Covid-19 saat ini, mendorong Lurah Sukadana, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Fahrurozi, AM.Kep., bersama Ketua TP PKK Kelurahan Sukadana, Marlismini, AM.Kep., berpikir keras untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas.
Dengan memegang prinsip “apa yang dilakukan harus bisa memberikan manfaat bagi orang lain”, Fahrurozi membuat program pemberdayaan melalui pelatihan keterampilan menjahit.
Fahrurozi menganggap melalui keterampilan menjahit merupakan salah satu solusi nyata ditengah pandemi Covid-19 untuk menjadikan warga sebagai entrepreneur mandiri yang berimplikasi terhadap peningkatan ekonomi dan pendapatan masyarakat.
Pelatihan menjahit ini merupakan salah satu kegiatan dari program 100 hari kerja dibidang pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan bekerjasama dengan pengurus PKK Kelurahan Sukadana. Program ini merupakan salah satu bentuk komitmen dirinya selaku Pemerintah Kelurahan Sukadana dalam meningkatkan ketrampilan dan pemberdayaan ekonomi agar tumbuh berkembang bersama warga.
“Sejak menjabat sebagai Lurah Sukadana Mei 2020 lalu, saya berpikir apa yang dilakukan harus dapat memberikan manfaat bagi orang lain. Makanya saya memasukkan program pemberdayaan masyarakat melalui keterampilan menjahit. Mudah-mudahan usai dilatih keterampilan menjahit, peserta bisa mandiri membuka usaha sendiri,” ucap pemilik motto kerja, kerja, dan kerja ini, ditemui diruang kerjanya, Rabu (28/10/2020).
Saat ini, kata dia, pihaknya mulai melaksanakan pelatihan keterampilan menjahit yang diikuti 20 kaum ibu dan remaja yang berasal dari berbagai RT dan RW dalam Kelurahan Sukadana, dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan (prokes).
Pelatihan keterampilan ini dilaksanakan selama 6 hari kedepan, dimulai Senin (26/10/2020) hingga Jum’at (31/10/2020) di Kantor Kelurahan Sukadana.
“Alhamdulillah respon warga mengikuti pelatihan keterampilan menjahit sangat tinggi. Mulai dari ibu-ibu hingga mahasiswi ikut andil dalam pelatihan ini,” aku Fahrurozi.
Dalam pelatihan ini, Fahrurozi mengaku mendatangkan instruktur yang berasal dari Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten OKI yang memiliki keterampilan dibidang menjahit.
Fahrurozi berharap instruktur BLK ini dapat menularkan ilmunya kepada para peserta.
“Dengan pelatihan ini, saya berharap akan meningkatkan keterampilan warga dan tentu saja outputnya adalah meningkatkan perekonomian warga menuju Sukadana Mandira. Apalagi saat ini ditengah pandemi covid 19, diharap keterampilan menjahit menjadi solusi bagi warga Sukadana bertahan ditengah pandemi. Ya, mereka bisa menciptakan peluang sendiri, dan ini yang harus didorong,” terang Fahrurozi.
Selama pelatihan ini, kata Fahrurozi, pihaknya juga menyiapkan bahan untuk peserta berekreasi menciptakan produk dan desain sendiri. Sementara untuk perawatan mesin menjahit, pihaknya meminjam dari berbagai kelurahan lain dalam Kota Kayuagung.
Semua program yang dilaksanakan itu, bersumber dari dana kelurahan dari program pemberdayaan.
Kedepan, pihaknya berencana akan mengalokasikan dana kelurahan untuk pembelian 10 unit mesin jahit, satu mesin obral, dan mesin bordil.
Semua peralatan dan praktek menjahit akan dilakukan di sekretariat PKK di Kelurahan Sukadana.
“Bukan saja teori yang diberikan, tetapi juga para peserta mengikuti langsung praktek menjahit. Ya, harapannya ada sesuatu produk yang bisa dihasilkan dan peserta bisa mandiri membuka lapangan pekerjaan sendiri,” harap Fahrurozi.
Sementara itu, salah satu peserta menjahit, Koryati (28), warga RT 01 Lingkungan II, Kelurahan Sukadana, Kecamatan Kota Kayuagung, Kabupaten OKI mengaku pihaknya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Kelurahan Sukadana, membuat program pelatihan menjahit.
“Keseharian saya hanya sebagai ibu rumah tangga. Kami hidup serba pas-pasan karena mengandalkan penghasilan suami dari kerja serabutan. Mendengar adanya program pelatihan keterampilan menjahit, saya coba mendaftar dan alhamdulillah saya menjadi salah satu peserta,” kata ibu dikaruniai tiga orang anak ini.
Yati, sapaan akrabnya ini mengaku akan semaksimal mungkin mengikuti pelatihan menjahit ini serta mendengarkan semua arahan dari instruktur.
Dengan adanya program pelatihan ini pula, kata Yati, pihaknya berharap semua peserta dapat memiliki skill menjahit yang berujung pada bisa berwirausaha sendiri.
“Rencananya pasca pelatihan ini saya akan membuka usaha menjahit sendiri. Ya, keterampilan ini menjadi solusi menambah penghasilan keluarga ditengah pandemi,” aku Yati.(jay)