Palembang, Sriwijaya Media – Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Palembang melaksanakan Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM) Building Resilient Leadership 4.0 untuk semester II dan III dari 4 program studi (prodi) hospitality perhotelan yakni prodi seni kuliner, prodi divisi kamar, prodi tata hidang, dan prodi pengelolaan konvensi dan acara.
Poltekpar ini sendiri dibawah Kementerian Pariwisata, Ekonomi dan Kreatif (Kemenparekraf) atau Badan Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif. Sebagai narasumber didalam acara LDKM ini yakni Basroni, SE., dan dihadiri Wakil Direktur I Poltepar Palembang L Suhairi Hazisman, dipusatkan di ruang Ballroom Poltekpar Palembang, Jumat (23/10/2020).
Dikatakan Basroni, pihaknya disini menjadi narasumber di acara LDKM untuk mahasiswa Poltekpar Palembang.
“Disini saya sebagai praktisi, jadi sedikit berbeda dengan cara akademisi, ataupun lainnya. Kalau praktisi, cara menyampaikan materinya sesuai dengan apa yang dia alami, ini sesuai dengan mahasiswa ataupun mahasiswi di Poltekpar Palembang, dimana disini 70 persen praktek, dan 30 teori,” ujarnya
Dia mengaku diminta Poltekpar Palembang untuk mengisi acara pembekalan terhadap para calon pengurus senat di Poltekpar Palembang, terkait bagaimana cara dasar-dasar kepemimpinan.
“Saya sebagai praktisi dibidang organisasi, saya diminta untuk berbagi pengalaman, bukan memberi mata kuliah, bagaimana cara untuk menjadi seorang pemimpin organisasi yang baik dan benar,” ungkapnya.
Didalam kampus, kata dia, wajib memiliki senat mahasiswa sehingga diharapkan kedepan mereka bisa menjadi seorang pemimpin di organisasi kemahasiswaan yang bermanfaat untuk semua.
Dia pun berharap Poltekpar Palembang menjadi perguruan tinggi mumpuni, bukan hanya dengan gedung yang megah dan luas, tetapi mahasiswa berkualitas, beradab, peka, dan kritis dalam menyikapi suatu hal.
Sementara itu, Wakil Direktur I Poltepar Palembang L Suhairi Hazisman, menambahkan kegiatan ini dilakukan setiap tahun untuk mahasiswa yang ikut dalam keorganisasian, seperti senat dan perhimpunan.
Para mahasiswa ini dibekali dengan keterampilan kepemimpinan, yaitu latihan dasar kepemimpinan dan dasar kepemimpinan menengah.
“Mudah-mudahan dari bekal itu, mahasiswa dapat menjadi middle manager. Bahkan kalau memungkinkan prestasinya bagus bisa mencapai puncak manager,” pungkasnya.(ton)