Kunjungan Selama Pandemi, Lapas Perempuan Kelas II A Palembang Siapkan Wartel 

IMG_20201009_220425

Palembang, Sriwijaya Media-Kepala Lapas Perempuan Kelas II A Palembang Tri Anna Aryati, Bc., IP., SH., M.Si., didampingi Kasi Pembinaan Endang Margiati, Amd., IP, S.Sos, M.Si., mengklaim sejak April lalu, Lapas Perempuan Kelas II A Palembang tidak menerima kunjungan langsung dari keluarga warga binaan.

“Disini ada wartel, sehingga warga binaan bisa Video Call (VC) kepada keluarganya. Itu kita jadwalkan sekitar 15 menit untuk setiap warga binaan bercengkerama dengan keluarha. Setiap hari mereka bergantian VC kepada kelurganya,” ujar Tri Anna.

Selain itu, masih kata Tri Anna, pihak keluarga juga tidak boleh mengirim makanan kepada warga binaan. Pasalnya, makanan juga rawan terkontaminasi virus, termasuk dari bungkus makanan.

Dia menjelaskan, Lapas Perempuan Kelas II A Palembang saat ini telah membangun zona integritas. Yakni membangun organisasi yang tidak ada pungutan liar (pungli).

“Kita murni pelayanan. Kita transparan dalam melayani warga binaan,” terangnya.

Bahkan, pihaknya memiliki program “Jingok Lapas”. Dalam program tersebut, keluarga warga binaan sebelum Covid-19 bisa melihat dapur, melihat makanan layak makan, mushola, termasuk fasilitas lainnya yang ada disini.

“Alhamdulilah Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang selama dua tahun berturut-turut meraih prestasi pelayanan berbasis HAM,” terangnya.

Dia melanjutkan, sebelum ada Covid-19, pihaknya juga memiliki program kunjungan ibu dan anak. Itu dilaksanakan pada Minggu pertama tiap bulannya.

Saat ini, lanjut Tri Anna, tercatat ada 449 warga binaan di Lapas Kelas II A Palembang.

“Kita juga ada program Sistem Informasi Rapor Napi (Sirapi). Ada aplikasi yang bisa dibuka keluarga, untuk mengikuti kelakuan warga binaan. Seluruh kegiatan warga binaan kita masukan di Sirapi. Kita berharap ada perubahan sikap napi ke arah yang lebih baik. Masuk napi keluar santri,” jelasnya.

Bahkan, pada tahun 2019 lalu, ada warga binaan yang meraih juara ketiga lomba Hafidz Qur’an 30 juzz dan masih banyak lagi prestasi warga binaan lainnya. (Ocha)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *