Demonstrasi Mahasiswa di DPRD Sumsel Berakhir Kisruh

IMG_20201008_180851

-Buntut Penolakan UU Omnibus Law

Palembang, Sriwijaya Media-Hari kedua aksi demonstrasi ribuan mahasiswa, Serikat Buruh Indonesia dan Aliansi Ampera Sumsel se Kota Palembang di simpang 5 lampu merah menuju lingkungan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumsel berakhir kisruh, Kamis (8/10/2020).

Bacaan Lainnya

Ribuan mahasiswa dan Serikat Buruh Indonesia ini menyuarakan penolakannya atas disahkannya UU Omnibus Law oleh DPR RI satu hari lalu.

Dihari pertama demonstrasi massa tak bisa masuk ke lingkungan DPRD Sumsel, namun dihari kedua aksi, ribuan massa bisa memasuki gedung DPRD Sumsel.

Aksi demonstrasi ini dikoordinir mahasiswa Febri Zulian, Andi Leo, Reza dan Kemas. Merek menyampaikan aspirasinya agar wakil rakyat Sumsel sebagai perpanjangan tangan rakyat Sumsel dapat menyampaikan aspirasi ini ke DPR RI untuk mencabut UU Omnibus Law.

“Disahkannya UU Cipta Kerja justru sangat merugikan para pekerja. Kami minta agar UU Cipta Kerja dicabut, ” kata Korak Febri didampingi Andi Leo, Reza dan lainnya.

Setelah beberapa jam berorasi, demonstrasi akhirnya kisruh hingga pihak kepolisian yang berjaga dan mengawal jalannya demonstrasi menembakan gas air mata sehingga massa banyak lari tunggang langgang membubarkan diri.

Hingga berita ini diturunkan, kondisi disekitar Kantor DPRD Sumsel belum kondusif. (Ocha)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *