Jakarta, Sriwijaya Media-Kaligrafer sekaligus motivator M Arif Syukur berencana akan mengadakan pameran tunggal virtual seni kaligrafi Islam kontemporer dengan pendekatan 3D interaktif pada Sabtu 10 Oktober 2020.
Sebanyak 150 karyanya akan dipamerkan dalam pameran tersebut.
“Berdakwah melalui seni kaligrafi yang bersifat universal lebih bisa diterima semua kalangan. Dengan ilmu hidup jadi terarah, dengan ilmu/teknologi hidup jadi mudah, dan dengan seni hidup terasa lebih indah,” jelas M Arif, ditemui di kantor JIC kawasan Koja, Jakarta Utara (Jakut), Jum’at (9/10/2020).
Pameran Tunggal Virtual Seni Kaligrafi Islam Kontemporer karya M Arif Syukur ini mengambil tema “World Turn, Art Turn.”
Dia mengaku ketika kondisi dunia berubah, maka seni, khususnya kaligrafi harus juga beradaptasi dengan perubahan.
Karya yang dihadirkan dengan tumpukan huruf kaligrafi arab dan balutan garis yang berpadu dalam bentuk dan warna sangat mengundang decak kagum dan keingintahuan makna apa yang tersembunyi dibalik karya yang disuguhkan.
“Karya yang dihadirkan dihasilkan dari proses manual (tangan) dan digital (komputerisasi) memilki kekuatan tersendiri dalam setiap karyanya. Pemanfaatan teknologi dalam berkarya yang ditampilkan menjadi kewajaran, karena background pendidikan yang di tempuh adalah senirupa jurusan desain grafis di Universitas Negeri Medan,” terang Kasubdiv Pemberdayaan Masyarakat Jakarta Islamic Centre ini.
Dia melanjutkan beberapa tokoh publik menikmati karya ini seperti Gubernur DKI Jakarta, Sekda DKI Jakarta alamarhum Bapak Saifullah, Ustadz Adi Hidayat, Ketua MUI Jakarta KH M Munahar, mantan Ketua MK Prof DR Hamdan Zoelva dan masih banyak lagi.
Arif menjelaskan, bahwa pameran ini sedang diproses dan dicatatkan ke Museum Rekor Dunia Indonesia sebagai Pameran Tunggal pertama Kaligarfi Aksara Arab Kontemporer secara virtual.
“Saya bertekad mengembangkan seni kaligrafi ke masyarakat sebagai perwujudan Islam Rahmatan Lil Alamin. Untuk melihat karya yang dipamerkan bisa diakses di : https://10102020.islamicartexhibition.com/,” ucap anggota Bidang Seni Budaya MUI Jakarta ini. (Imam)