Palembang, Sriwijaya Media – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melakukan sosialisasi tugas dan fungsi serta capaian kinerja dengan menghadirkan berbagai narasumber.
Seperti Pimpinan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI H Alex Noerdin, Kepala BPH Migas Sumsel M Fanshurullah Asa, Rektor Universitas Sriwijaya (Unsri) Prof H Anis Saggaff, Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Drs Faizal AR, M.Si.
Hadir juga dalam sosialisasi itu antara lain Sekretaris BPH Migas Bambang Utoyo, Region Manager Corporate Sales II Doni Indrawan, Sales Area Manager (SAM) PT Pertamina (Persero) MOR II Sadli Ario, Ketua DPRD Sumsel Anita Noeringhati serta Ketua Fraksi Golkar H Fatra Radezayansyah.
Kepala BPH Migas Sumsel M Fanshurullah Asa menegaskan pihaknya menargetkan pemasangan jaringan gas (jargas) di 17 kabupaten dan kota di Sumsel.
“Untuk skema pendanaan pemasangan jargas bisa dengan menggunakan pola investasi. Sementara untuk penetapan harga gas di Sumsel, terdapat 7 dari 17 kab/kota yang telah ditetapkan gasnya,” terangnya.
Adapun totalnya capai 75.674 SR, dengan rincian Kabupaten Pali 5.375, Jabupaten Musi Rawas (Mura) 5.182, Kabupaten Muara Enim 4.785, Kabupaten Muba 6.031, Kota Palembang 11.300, Ogan Ilir 3.725 dan Kota Prabumulih 39.276.
Sementara untuk penyaluran JBT di Sumsel hingga 30 September 2020 dengan kuota 557.668 KL, dan realisasi 365.448 KL (65,53%). Penyaluran JBKP sampai 30 September 2020 dengan alokasi kuota 256.438 KL, dan realisasi 167.949 KL (65,49%).
Sementara itu, Pimpinan Komisi VII DPR RI Alex Noerdin mengatakan, tugas dan fungsi BPH Migas ini diatas Pertamina. Karena melakukan pengawasan, penyimpanan dan distribusi Migas.
“Pekerjaan Rumah (PR) yang diberikan BPH Migas untuk Komisi 7 adalah agar jargas bisa masuk di 17 kabupaten dan kota di Sumsel. Insha Allah itu bisa terealisasi. Karena gas di Sumsel banyak, bahkan diekspor ke Singapura dan Pulau Jawa. Tantangan dari Kepala BPH Migas insha Allah bisa terwujud,” tuturnya.
Untuk saat ini, jargas sudah ada di beberapa kabupaten dan kota di Sumsel diantaranya di Palembang, Prabumulih, Pali, Muba. Karena itu adalah daerah penghasil migas. Bahkan sudah 15 tahun lebih gas Sumsel menerangi Singapura, Jawa dan provinsi lain.
“Untuk Sumsel kita prioritaskan dulu jargas, dan daerah lain janganlah protes karena Sumsel penghasil gas. Jadi wajar kalau didahulukan,” bebernya.
Ketua DPRD Sumsel, Anita Noeringhati, menilai bahwa jargas mampu membantu kelompok masyarakat yang saat ini masih merasakan sulitnya mencari tabung gas 3 kilogram seringkali menjadi kebutuhan pokok.
“Karena ini memang memudahkan penggunaan, jadi masyarkat tidak harus repot menunggu gas 3 kilogram lagi dan pastinya ini lebih safety,” tegasnya.(ton)