Soal Cuitan "Pemimpin Gumbu", Ketua DPD LSM Perlahan Subulussalam Minta Klasifikasi SL

IMG_20200913_144445

Subulussalam, Sriwijaya Media-Ketua DPD LSM Perlahan Kota Subulussalam Tamrin menjelaskan bahwa pihaknya sangat menyayangkan komentar saudara SL, seorang guru honor di SMA Negeri 1 Rundeng yang berkomentar diakun facebook mengatakan pemimpin gumbu atau bodoh.

Bahkan Tamrin meminta kepada saudara SL untuk mengklarifikasi cuitannya tersebut hingga meminta menghapus komentar itu. Namun tak digubris bersangkutan.

Bacaan Lainnya

“Keesokan harinya, saya langsung menjumpai bersangkutan di sekolah. Saat saya konfirmasi, bersangkutan mengakui kalau kata-kata itu ditujukan buat pemimpin sekarang. Akhirnya bersangkutan menyesali perbuatannya dan meminta maaf langsung ke Wali Kota Subulussalam,” jelas Tamrin, Kamis (10/9/2020).

Sebelum menjumpai Bapak Wali Kota, masih kata dia, SL membuat sepucuk surat pernyataan berbunyi memohon maaf atas apa yang dilakukannya didalam komentar facebook dan bersangkutan berjanji tidak akan mengulanginya.

“Surat peryataan itu dibuat atas nama SL, atas kesadaran penuh dan tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun,” ucapnya.

Usai membuat surat pernyataan, bersangkutan meminta ingin bertemu langsung dengan Wali Kota bermaksud meminta maaf secara langsung.

“Insha Alllah kami siap memfasilitasi dan mengantarnya langsung menemui Wali Kota untuk meminta maaf,” benarnya.

Pada saat itu, Bapak Wali Kota H Affan Alfian Bintang berada di sebuah Cafe BBS dan Wali Kota tidak pernah marah. Bahkan Wali Kota menasehati SL agar berpikir dahulu sebelum berkomentar.

Sementara itu, SL juga meminta kepada saudaranya agar permasalahan ini jangan lagi diperpanjang.

“Komentar saya itu memang salah dan saya sudah minta maaf dan permasalahan ini sudah dianggap selesai semua,” ucap SL.

SL juga berharap apabila saudara-saudara melakukan aksi tolong jangan libatkan dirinya.

Diketahui, sejumlah tokoh masyarakat (tomas) melakukan aksi solidaritas bela masyarakat lemah, di depan Kantor Puskesmas Rundeng Kota Subulussalam, Rabu (9/9/2020). Dalam aksi tersebut, massa meminta agar pemerintah meminta maaf kepada masyarakat Subulussalam.(mha)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *