Jakarta, Sriwijaya Media-Masalah Covid-19 merupakan masalah bersama yang harus dihadapi dan ditangani secara bersama-sama oleh seluruh komponen masyarakat. Hal itu disampaikan Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Dr Benny J Mamoto, di Jakarta, Senin (14/9/2020).
“Kita tidak bisa hanya menyerahkan kepada pemerintah atau aparat. Marilah kita mulai dari diri kita, keluarga kita, dan lingkungan kita,” kata Benny.
Menurut purnawirawan bintang dua Polri itu, edukasi menjadi penting karena menyangkut kebiasaan baru yang berkaitan dengan kesehatan.
“Ketidakpedulian satu orang atau kelompok akan berdampak serius bagi semua. Saat ini, cluster yang berkembang adalah di kerumunan massa, seperti pasar tradisional. Banyak ibu-ibu dan penjual yang abai menggunakan masker. Oleh sebab itu, perlu koordinasi dan kerja sama dengan pengelola pasar dan tokoh-tokoh masyarakat yang berpengaruh dilingkungan tersebut,” terang Benny.
Keberadaan tokoh komunitas, masih kata dia, memiliki andil mengedukasi masyarakat. Jika masih ada ditemukan pelanggaran, maka upaya persuasif dikedepankan.
“Edukasi yang tepat dengan bahasa yang mudah dimengerti akan menyadarkan masyarakat untuk ikut berpartisipasi mendisiplinkan masyarakat memakai masker,” ujar mantan Deputy Pemberantasan Badan Narkotika Nasional ini.
Soal pernyataan Wakapolri yang mengundang beragam tafsir, kata dia, sesungguhnya dimaksudkan sebagai pemberdayaan seluruh elemen masyarakat, termasuk di lingkungan pasar tradisional.
“Masing-masing pasar tradisional memiliki ciri khas sendiri sesuai kearifan lokalnya sehingga pendekatannya pun perlu disesuaikan. Penggunaan istilah “preman” justru menyesatkan dan menyinggung perasaan orang yang dituju,” jelasnya.
Dalam tugas berat sosialisasi protokol kesehatan, lanjut dia, semua komponen masyarakat yang dilibatkan, termasuk tokoh masyarakat, tokoh informal, sesepuh, tokoh tertua yang ada di pasar tersebut sangat berpengaruh.
“Semua itu tujuannya agar masyarakat patuh pada protokol kesehatan sengga mereka terhindar dari penularan Covid 19 atau menularkan (carrier) ke orang lain,” ucapnya. (Imam/rel)