Palembang, Sriwijaya Media – BRI mengambil peranan agar perekonomian makin meningkat. Hal ini dibuktikan dengan dilaunchingnya Pasar.id, bertempat di Pasar Rakyat Soak Bato kecamatan 26 Ilir Kelurahan Bukit Kecil Palembang, Jum’at (18/9/2020).
Hadir dalam acara tersebut, Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang Hj Fitrianti Agustinda, Pemimpin Wilayah BRI Palembang Revi Rizal, Pimpinan Cabang Bank BRI Kapten A Rivai Rd Yogi Prayogi, Direktur PD Pasar Palembang Jaya Abdul Rizal, dan para tamu undangan lainnya.
Wawako Palembang Hj Fitrianti Agustinda menegaskan pihaknya sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan bank BRI selama ini. Bank BRI banyak sekali membantu kerja pemerintah.
“Pada hari ini kami tidak merasa kaget, kalau bank BRI juga mengambil peran untuk mengatasi persoalan yang tengah dihadapi yakni masalah penanggulangan Covid-19,” ujar Wawako.
Pada Februari 2020 saat pertama kali Kota Palembang masuk musibah Covid-19, pihaknya langsung membuat gagasan atau kebijakan untuk mengadakan belanja online sebagai upaha menghindari penumpukan massa.
“Kami sangat menyambut baik dengan hadirnya web pasar.Id. Kami sangat berterima kasih, dan mensupport apa yang dilakukan BRI ini,” terang Fitri.
Sementara itu, Pemimpin Wilayah Bank BRI Palembang Revi Rizal, menambahkan disinilah Bank BRI menyadari bahwa ada sesuatu gebrakan yang harus dilakukan untuk membantu para pedagang pasar ini.
Di masa seperti inilah, transformasi dan digitalisasi harus lebih cepat dilakukan. Dalam masa penyesuaian ke arah kenormalan baru, masyarakat pun mulai mengubah kebiasaan dan cara berbelanja.
“Mereka yang selama ini berbelanja secara konvensional dengan langsung mendatangi pusat-pusat perdagangan, mulai kini membiasakan diri dengan berbelanja secara daring (online),” bebernya.
Tentu tidak semua kalangan masyarakat di Indonesia bisa segera beradaptasi dengan kebiasaan baru tersebut. Tidak semua pedagang siap dan segera menyesuaikan dengan cara baru bertransaksi.
Terlebih para pedagang pasar tradisional, yang selama ini mengelola langsung lapak dagangannya. Mulai dari menyiapkan barang, menunggui lapak, mengelola keuangan, dan sebagainya.
“Mereka tidak sempat melakukan inisiasi penyesuaian ke arah digitalisasi, yang kini menjadi syarat mutlak bagi sebuah perubahan ke arah penjualan online,” tegasnya.
Melalui program sistem belanja online yakni Pasar.id, masih kata dia, pihaknya memberikan kemudahan dan fasilitas bagi orang-orang yang biasa belanja di pasar sekaligus membantu para pedagang untuk bisa berjualan secara online di tengah pandemi Covid-19 yang hingga saat ini masih melanda.
Padahal dengan penjualan secara online, mereka akan mampu menjangkau lebih banyak pasar konsumen untuk tetap mempertahankan, bahkan meningkatkan omzet penjualannya.(ton)