Palembang, Sriwijaya Media – Belajar dan mengajar online melalui media daring yang saat ini sedang trend dimasa mewabahnya pandemi Covid-19 telah diimplementasikan di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada umumnya dan Palembang khususnya
Demikian dikatakan Rektor Universitas Palembang (Unpal) Zulkifli S Mukti, Sabtu (29/8/2020).
Dikatakan Zulkifli, belajar daring merupakan salah satu budaya baru. Diketahui bahwasanya lembaga pendidikan sumber dari segala budaya, asalkan budaya positif. Jadi dalam teknologi, sebenarnya pembelajaran jarak jauh dari sistem itu diklaim sudah ada sejak zaman dahulu, istilahnya adalah e-Learning.
“Tapi, karena aturan-aturan dahulu sangat kaku, padahal sebenarnya kawan-kawan Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM) ujian komprehensif satu penguji di Jepang, satu penguji di Singapura, satu penguji di Institusi atau dikampus bisa terlaksana, yang penting kualifikasi kualitas dari tamatan itu sendiri,”.ujarnya.
Kemudian, aturan-aturan dahulu sangat mengikat akibatnya. Biasanya memperketat, mengawasi, memberikan absensi, sekarang pihaknya mesti mempercayakan kepada mahasiswa, dan kampus hanya menyiapkan fasilitas, dalam arti menyiapkan zoom yang berbayar, atau classroom.
Untuk memunculkan kesadaran dan konsisten bagi para mahasiswa, kecenderung tatap muka dapat saling mempelajari karakter. Mahasiswa itu bukan hanya belajar saja, tapi ada dua, yakni belajar materi yang diberikan para dosen, dan mempelajari karakter si pengajar itu sendiri, dan ada dua ilmu yang didapat.
“Ada nilai positif pandemi dari Covid-19. Artinya kita mulai merasa perlu kedewasaan dalam meningkatkan kualifikasi pendidikan dan penuh kepercayaan, dan mempercayakan kepada para mahasiswa,” bebernya.
Lanjutnya, kedua ada metologi yang harus dikembangkan bersama bahwasanya meskipun tanpa tatap muka, mahasiswa juga harus lebih mampu, harus inovatif, dan harus inovatif.
Untuk yudisium dan wisuda itu adalah hak para alumni, dan memang pihaknya harus menyediakan waktu untuk itu, serta tidak terwakili.
Dia berpesan kepada mahasiswa tetap waspada jangan sampai terkena Covid-19, serta mari bersama-sama untuk memutuskan pergerakan mata rantai Covid-19 ini.
“Kita jangan tergantung oleh keadaan, dan kita jangan sampai rontok oleh keadaan,” tegasnya.(ton)