Palembang, Sriwijaya Media – Badan Pengurus Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Sumsel mengklaim tingkat okupansi hotel saat ini sudah diangka 30 hingga 40 persen.
Hal tersebut disampaikan Ketua PHRI Sumsel H Herlan Aspiudin saat menghadiri acara talkshow Save Travel Campaign yang diselenggarakan oleh PT Angkasa Pura II Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Cabang Palembang, dipusatkan dikantor Bandara SMB II Cabang Palembang, Selasa (18/8/2020).
Menurut Herlan, pada saat oeneraoan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Kota Palembang, tingkat okupansi hotel dibawah 5 persen.
Artinya, kata dia, ada peningkatan kunjungan selama masa transisi tatanan kehidupan baru, termasuk juga direstauran.
“Nanti akan kami rundingkan dengan dinas terkait agar industri perhotelah yang telah menerapkan protokol kesehatan internal mendapatkan reward. Jadi, tarif hotel diturunkan karena pasarnya memang begitu,” ujarnya.
Apalagi saat ini masih mewabahnya Covid-19, merubah semua tatanan, termasuk ke tarif kamar hotel lantaran demand rendah.
“Kalau weekend, hampir seluruh cafe dan restauran penuh, mungkin mereka terlalu lama berdiam diri dirumah sehingga mereka ingin melepas kesenangan dengan datang ke cafe, restauran, dan ke tempat hiburan,” bebernya.
Dia tetap mengimbau kepada seluruh pemilik ataupun pengelola untuk tetap mengawasi protokol kesehatan.
“Khusus untuk ballroom masih dibatasi 50 persen. Kalau untuk kamar tidak,” tegasnya.(ton)