Gelar Rakor Bersama Kakan Kemenag Kabupaten/Kota di Sumsel, Ini Pesan Abadil 

IMG_20200810_215629

Palembang-Sriwijaya Media-Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sumsel H Abadil S.Ag., M.Si., menggelar rapat koordinasi (rakor) secara online dengan Kepala Kantor Kemenag kabupaten/kota se Sumsel, Senin (10/8/2020).

Dalam kesempatan itu, Abadil mengajak para pejabat dan ASN Kemenag Sumsel menjaga komunikasi dan koordinasi sehingga kekompakan tetap terjaga dan pelayanan terhadap masyarakat bisa ditingkatkan.

Bacaan Lainnya

“Mulai 5 Agustus 2020 lalu, saya diberi amanat oleh Menteri Agama untuk memimpin sementara Kemenag Sumsel. Untuk itu, saya mohon dukungan, masukan, dan saran demi kemajuan institusi yang kita cintai ini,” ujarnya

Terkait pergantian ini, Abadil menyadari banyak masyarakat Sumsel yang ingin tahu. Karena informasi ini sangat penting dan ditunggu masyarakat luas, termasuk ormas dan kepala daerah.

Dia berharap informasi disampaikan melalui satu pintu, yakni Kasubbag Umum dan Humas Kanwil.

“Jangan sampai ada miss informasi yang akan berdampak negatif. Karenanya, silakan berkoordinasi dengan Kasubbag Umum dan Humas,” jelasnya.

Abadil juga mengajak seluruh ASN dan pejabat Kemenag Sumsel agar menjaga institusi Kemenag dengan baik.

“Mari kita bekerja dan memastikan pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan baik. Jangan sampai kejadian ini mengganggu kualitas pelayanan terhadap masyarakat. Mungkin nanti kita akan segera mendiskusikan program-program apa saja yang mendesak untuk dituntaskan. Seperti awal bulan ini kita diminta menyusun evaluasi rencana strategis (Renstra),” terangnya

Dia meminta warga Kemenag Sumsel update terkait isu-isu sensitif yang berkembang di masyarakat, semisal isu agama. Jangan sampai Kakan Kemenag atau bahkan Kakanwil menjadi yang terakhir tahu. Sebab apabila itu atau masalahnya membesar, maka akan sulit diredam. Sebagai contoh adalah isu rumah ibadah.

“Kita mesti menjaga kondusitifitas kehidupan beragama di Sumsel. Kewajiban kita adalah memberi penjelasan yang proporsional. Untuk itu, manfaatkan tenaga penyuluh kita untuk memberi penjelasan dan pembinaan kepada masyarakat,” jelasnya.

Dia mengilustrasikan beberapa waktu lalu ada prank bungkusan daging kurban berisi sampah. Awalnya mungkin main-main, namun karena masuk lingkup agama, akibatnya menjadi heboh.

“Terakhir, saya ingin kita semua kompak. Jaga tugas pokok dan fungsi. Terus berkoordinasi dengan stake holder. Ada masalah selesaikan dengan baik. Seberat apapun tugas bila berkoordinasi dengan baik, Insha Allah mudah diselesaikan,” tuturnya. (Ocha)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *