Banyuasin, Sriwijaya Media – Dinas Pariwisata dan Olahraga Kabupaten Banyuasin berencana akan menjadikan desa sebagai tempat berwisata keluarga, dengan menyulap taman halaman rumah.
“Berwisata tak perlu jauh-jauh, asalkan lokasi yang dikunjungi sesuai dengan keinginan. Ya, desa-desa di Banyuasin berpotensi di sulap sebagai tempat wisata. Asalkan pemerintah desa memahami lingkungan sendiri,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Olahraga Banyuasin, Merki Bakri, Selasa (4/8/2020).
Untuk itu, kata Merki, pihak akan mendata wilayah kecamatan yang desanya memiliki potensi pariwisata. Minimal masyarakat Banyuasin tidak perlu merogoh kocek terlalu banyak, karena berwisata bisa dilakukan ditempat sendiri.
Dia mengaku desa yang berpotensi wisata akan didukung oleh pemerintah, terkait bagaimana pengembangan lokasinya agar menjadi sasaran untuk berwisata.
“Pemerintah akan mengucurkan bantuan dana bagi desa yang akan mengembangkan lokasi wisata. Desa bisa memanfaatkan anggaran desa untuk perkembangan dan kemajuan desa,” terangnya.
Merki menyebutkan ada beberapa kecamatan di Banyuasin yang berpotensi menjadi desa wisata seperti Kecamatan Banyuasin II, ada 5 desa yang akan dikembangkan menjadi desa wisata yaitu, Desa Marga Sungsang, Sungsang I, Sungsang Ii, Sungsang III dan Sungsang IV.
Daya tarik yang dilihat dari desa-desa tersebut, masih kata dia, diantaranya memiliki makanan khas, spot sunset, spot photo, wisata hewan, Kampung Nelayan dan Taman Nasional Sembilang dan lainnya.
Begitupun di Kecamatan Sembawa ada Desa Lalang Sembawa dengan daya tarik antara lain spot sunset, edukasi peternakan unggas, sapi dan kambing serta beberapa makanan khas.
Sedangkan di Kecamatan Sumber Marga Telang ada Desa Sumber Mulya dengan daya tarik jajanan pasar, kebun bunga, kebun buah, objek swafoto. Selain itu, Kecamatan Muara Padang ada Desa Air Gading diantaranya objek wisata, pusat pelatihan gajah, dan edukasi kopi.
“di Kecamatan Banyuasin III ada Tugu Front Lankan, Alun-Alun Kota Pangkalan Balai, Tugu Hutan Larangan, Rumah Adat Pangkalan Balai, Tugu Adipura, Boom Berlian dan Masjid Al Amir. Sementara di Kecamatan Muara Telang ada Negeri Cindo Upang, Kecamatan Rambutan ada Kerbau Rawa (Buffalo), di Kecamatan Sembawa ada Danau Alkautsar, Danau Balong, Kecamatan Talang Kelapa ada Rumah Lele Athallah, Gasing dan Danau Tanah Mas,” jelasnya.
Selanjutnya di Kecamatan Tungkai Ilir ada Embung Kali di Desa Teluk Tanggulang dan ada 10 kecamatan lain yang memiliki potensi pariwisata seperti wisata budaya, wisata religi dan wisata buatan lainnya.
“Selama ini ada tempat, tapi belum diresmikan sehingga dilakukan upaya percepatan dan pendataan tempat wisata yaitu Desa Wisata, Destinasi Wisata dan Potensi Wisata,” ujarnya.
Merki mengaku pihaknya saat ini sedang mengusulkan desa mana saja yang sudah siap untuk dijadikan desa pariwisata dan nantinya akan diundang secara resmi untuk launching jika aturannya siap.
“Kita sedang mengupayakan Peraturan Daerah (Perda) tentang pariwisata, termasuk juga tentang kepemudaan dan ekonomi kreatif. Tinggal pembahasan DPRD. Kalau ada Perda, kita bisa jemput bola anggaran pusat, dan tidak hanya menunggu APBD saja,” tandasnya. (indra)