Soal 40 Desa Kesulitan Akses Internet, Ini Tanggapan Diskominfo Mura 

IMG_20200728_204839

Musi Rawas, Sriwijaya Media – Terkait dengan 40 desa yang ada di Kabupaten Musi Rawas (Mura) kesulitan akses jaringan internet saat kegiatan belajar mengajar siswa SD Negeri dan SMP Negeri secara daring, akhirnya Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Mura angkat bicara.

Kepala Diskominfo Kabupaten Mura M Rosak melalui Kepala Bidang (Kabid) Insfatruktur dan TIK, Hendri Junaidi, Selasa (28/7/2020) menerangkan kalau untuk solusi terhadap blogspot area maupun now signal itu, pihaknya belum bisa bergerak lebih jauh. Karena apapun itu bentuknya, harus disesuaikan dengan rencana dan tidak sembarangan menganggarkannya.

“Begitupun pemerintah pusat tidak mungkin mau menanggapinya jika kondisinya dadakan seperti ini. Hanya daerah perkotaan saja yang bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring,” terang Hendri.

Begitu juga untuk desa yang ada di Kabupaten Mura yang telah memiliki akses jaringan komunikasi, masih kata dia, belum tentu bisa mengunakan akses jaringan internet.

Karena untuk mengunakan akses jaringan internet itu, minimal tri G power G. Jika low signal, maka tetap masih kesulitan mengakses internet.

“40 desa yang kesulitan akses jaringan internet itu, termasuk pula hasil survei Diskominfo beberapa bulan yang lalu memang masih berada dalam kondisi blogspot area dan low signal. Untuk mengatasi hal itu, bukan domainnya Diskominfo mengatasinya, namun desa juga bisa mengambil kebijakan sendiri,” terangnya.

Dia mengilustrasikan seperti mengadakan jaringan internet melalui wifi mengunakan alokasi Dana Desa (DD). Itu bisa dilakukan,  asalkan sesuai kesepakatan atau rencana.

“Jika tidak sesuai rencana, maka dapat menimbulkan permasalahan baru bagi desa itu sendiri. Dalam kondisi seperti ini, kami mau koordinasi kemana. Mengadakan koordinasi dan melaksanakan dinas luar (DL) belum diperkenankan. Sementara anggaran di diskominfo sendiri sejak pademi Covid-19 ikut terpangkas atau refocusing anggaran, sehingga menjadi kendala bagi kami untuk melakukan studi banding,” jelasnya.

Kendati demikian, bulan depan pihaknya akan berkoordinasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mura guna mencari solusi terkait blogspot area ini. ( Zul )

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *