Gubernur Deru Apresiasi Kehadiran Marogan Mancing, Resto, dan Dogan di Ponpes Tahfidz Kiai Marogan

IMG_20200719_192502

Palembang, Sriwijaya Media – Gubernur Sumsel H Herman Deru sangat mengapresiasi kehadiran Marogan Mancing, Resto, dan Dogan yang berada di Kelurahan Talang Betutu, Kecamatan Sukarame Palembang.

Hal itu diketahui saat soft launching sekaligus tasyakuran milad ke 10 tahun Rumah Tahfidz Kiai Marogan, bertempat di Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Kiai Marogan, Minggu (19/7/2020).

Bacaan Lainnya

Hadir dalam kegiatan tersebut; Gubernur Sumsel H Herman Deru, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel Aufa Syahrizal, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Sumsel Ir H Basyaruddin Akhmad, Pendiri Ponpes Kiai Marogan Palembang Ustadz Mgs H Ahmad Fauzan, SQ., Ketua Dewan Pembina Masjid Kiai Marogan Mgs Ahmad Fauzi, S.Pd., MM., Dewan Pembina Rumah Tahfidz Insan Madani Sriwijaya Drs H Yufrizal MM., dan tamu undangan lainnya.

Gubernur Sumsel H Herman Deru mengatakan, jangan pernah merasa rendah diri dengan bangunan yang terus tumbuh apa adanya.

“Yakinlah karena ustadz dipercayai orang banyak. Jadi menahan kepercayan dan godaan terhadap kepercayaan diri juga tinggi, misalnya masalah etika, apalagi sekarang ini hoaks itu cepat diperoleh dengan mudah dengan sekali pencet, maka nama baik itu sangat penting dijaga,” ujarnya.

Sebenarnya didalam kitab suci Al-Qur’an sudah ada dalam tentang menyikapi wabah ini, dahulu mungkin mereknya bukan Covid-19 pada saat itu. Namun sekarang disesuaikan dengan zaman.

Gubernur Deru Apresiasi Kehadiran Marogan Mancing, Resto, dan Dogan di Ponpes Tahfidz Kiai Marogan
Gubernur Sumsel H Herman Deru memberikan sambutan dalam tasyakuran milad ke 10 tahun Rumah Tahfidz Kiai Marogan, bertempat di Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Kiai Marogan, Minggu (19/7/2020)

Pendiri Ponpes Kiai Marogan Palembang Ustadz Mgs H Ahmad Fauzan, SQ., menambahkan puhaknya menggabungkan unsur wisata dengan unsur edukasi atau pendidikan. Dengan adnya Resto diharapkan dapat menghibur para keluarga santri yang datang.

“Kita kembangkan menjadi objek wisata alam, agro wisata, atau wisata alam,” tegasnya.

Ditambahkannya, ditempat ini bisa berperahu, bisa memancing, ada tempat outbond, untuk memanah, ada flying fox, dan sebagainya.

Untuk edukasinya sendiri disiapkan juga bagi anak-anak yang ingin belajar bertani atau bercocok tanam, maka ada hidroponik, dan akoponik.

“Untuk peternak juga kita siapkan, nanti akan kita siapkan pemandu-pemandu wisatanya, dan mereka akan menjelaskan kepada anak sekolah, ataupun warga yang ingin berlibur, ataupun belajar sambil berlibur,” pungkasnya.(ton)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *