Banyuasin, Sriwijaya Media -Diduga terbakar rasa cemburu, Rendi Arista nekat membunuh istrinya Yuti Kontesa (30) dan anak bungsunya Rajata Baikal Lazim (3). Insiden berdarah tersebut terjadi dirumahnya Desa Taja Mulya, Kecamatan Betung, Kabupaten Banyuasin, Senin (27/7/2020) dini hari.
Informasi yang dihimpun, terungkapnya dugaan pembunuhan yang melibatkan orang dekat tersebut berawal dari temuan tetangga korban yang melihat kedua korban tewas bersimbah darah di dalam kamar.
Awalnya tetangga korban Andra telah menaruh curiga pada suami korban yakni Rendi Arista, meminta tolong lantaran ingin bunuh diri dengan cara gantung diri.
“Saat itu, saya bersama keluarga membawa kayu mendengar suara minta tolong. Ketika kami buka rumahnya, terlihat ikatan kain dibagian leher Renda,” kata Andra.
Usai dibantu dan ditolong, lantas Rendi Arista langsung pergi dengan menggunakan mobil, tatkala saat dirinya menanyakan keberadaan anak dan istrinya.
“Rendi bilang kalau istrinya ada di Philips 3 tempat orang tuanya,” tutur Andra menirukan suara Rendi.
Setelah itu, dirinya melihat anak kedua Rendi yakni Rasuki Arista Putra (6) berada di samping rumah orang tuanya dengan kondisi menangis.
Lalu Andra mengajak tetangga lainnya untuk masuk ke dalam rumah. Alangkah terkenjutnya, ketika masuk ditemukan Yuti Kontesa dan Rajata Baikal Lazim bersumpah darah.
“Saya tidak tega melihat kedua korban. Lalu saya panggil Kades untuk melihat langsung,” tutur Andra didampingi Kades Desa Taja Mulya Betung Supandi.
Sementara itu, Kades Desa Taja Mulya Supandi menceritakan, jika Rendy Arista kerap berprilaku kasar dengan istrinya diduga akibat pengaruh narkoba. Bahkan Rendi sempat direhabilitasi di BNN Palembang.
“Rendi sempat berkerja sebagai conselor, namun dirumahkan akibat pandemi Covid-19. Ya, Rendi sempat menjalani rehabilitasi dan dinyatakan sembuh,” kata Supandi.
Supandi melanjutkan jika Rendi kerap menuduh istrinya berselingkuh dan tidak mengakui anaknya sebagai keturunan biologisnya.
“Rendi ini cemburuan sehingga beranggapan anak bungsunya itu bukan anaknya,” jelas Kades.
Di kalangan keluarga dan tetangga, memang Rendi dikenal tempramental, namun tidak menyangka jika peristiswa pembunuhan anak dan istrinya diduga melibatkan Rendi.
“Anak saya Rendi memang cemburuan,” timpal Komalasari, ibu kandung dari Rendi.
Terpisah, Kapolres Banyuasin AKBP Danny Ardiantara Sianipar, S.Ik., melalui Kapolsekta Betung AKP Totok Hernanto, SH., membenarkan adanya peristiwa pembunuhan tersebut.
Saat ini, pihaknya fokus mencari keberadaan Rendi Arista yang menghilang setelah peristiwa penemuan kedua jasad itu.
“Usai melakukan olah TKP, petugas kemudian memasang garis polisi, dan membawa sejumlah barang bukti diantaranya tabung gas ukuran 3 kilogram, kain, satu buah handphone,” ucap Kapolsekta.
Dari pengejaran, tersangka Rendi berhasil diamankan di wilayah Sungai Lilin Musi Banyuasin, Muba, dan sempat kembali mengakhiri hidupnya dengan meminum racun. Namun berhasil diamankan petugas.
“Kini Rendi masih dalam perawatan insentif di rumah sakit,” kata AKP Totok. (indra)