Indralaya, Sriwijaya Media – Belasan ibu-ibu dari Desa Sri Dalam, Kecamatan Tanjung Raja Kabupaten Ogan Ilir (OI) menyambangi kantor DPRD OI. Kaum hawa ini menuntut keadilan karena tidak mendapat Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) yang seharusnya mereka diterima, Senin (15/6/2020).
Kaum hawa ini menilai, pembagian bantuan di desanya tak merata. Bahkan, ada beberapa kriteria yang seharusnya tidak masuk, justru mendapat BLT DD.
“Masalah bantuan ini, kami tidak ada yang dapat. Mulai dari BLT, bansos, dan lainnya. Banyak yang tidak dapat, ada sekitar 100 Kepala Keluarga(KK). Jadi kami menuntut hak kami,” ujar Ida (35), salah satu warga Desa Sri Dalam ini.
Belasan ibu-ibu ini terlihat duduk-duduk di kantor wakil rakyat tersebut. Mereka datang sambil menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker.
Ida melanjutkan, ada pula diduga perangkat desa yang masuk dan dianggap orang berkecukupan justru mendapatkan BLT DD.
“Jadi kami meminta keadilan disini,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD OI Zahrudin menyambut langsung warga yang menyampaikan keluhannya tersebut.
Zahrudin mengatakan, penjelasan dari Kepala Desa (Kades) masing-masing bahwa penerima BLT DD itu ialah mereka yang tidak tercakup dalam bantuan lain seperti BST, PKH, BPNT dan lain-lain. Itu pun masih ada kategori lagi untuk penjaringan siapa yang berhak mendapatkan BLT DD.
“Seperti PNS, TNI Polri dan perangkat desa serta pensiunan tidak berhak menerima BLT DD,” jelasnya.
Terkait tudingan masyarakat soal ada perangkat desa yang dapat bantuan, pihaknya juga menilai ada kesalahpahaman di lapangan.
Pihaknya telah melakukan penyelidikan, dan rupanya bantuan tersebut didapat oleh orang yang namanya mirip dengan perangkat desa tersebut.
“Jadi sebenarnya yang dapat warga namanya Nazarudin, tapi bukan Nazarudin Kepala Dusun (kadus). Kebetulan saja namanya sama, tapi beda. Apalagi, dana untuk BLT DD masing-masing desa ini nilainya sngat terbatas, ” tuturnya. (hdn)