Palembang, Sriwijaya Media – Guna mendukung Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam mengusut insiden pembakaran bendera PDI Perjuangan, Banteng Muda Indonesia (BMI) Sumsel bersama kader PDI Perjuangan mendatangi Mapolda Sumsel, Senin (29/6/2020).
Rombongan aksi ini longmarch dari Stadion Kamboja Palembang menuju Mapolda Sumsel yang dikawal ketat aparat kepolisian.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) BMI Sumsel sekaligus Kooordinator Aksi (Korak), Basroni, dalam orasinya menyatakan pihaknya mengecam keras insiden pembakaran bendera PDI P pada saat terjadinya unjuk rasa menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP ) di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) pada Kamis 26 Juni 2020.
“Kami menyatakan sikap mendukung penuh aparat Polri mengusut tuntas pembakaran bendera PDI Perjuangan. Kami sebagai kader PDI Perjuangan menyampaikan sikap kami bahwa pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) tahun 1945 serta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harga mati. Kami sebagai kader PDI Peejuangan, kami tidak pernah memiliki keinginan untuk memecah belah bangsa, dan akan selalu menempatkan Pancasila sebagai suluh perjuangan bangsa,” ungkapnya.
PDI Perjuangan akan selalu mendukung aparat penegak hukum untuk menyelidiki, melakukan penyelidikan serta memperoses insiden pembakaran bendera PDI Perjuangan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab yang selalu berupaya untuk memecah belah bangsa.
Karena mereka itu tahu dan sadar bahwa PDI Perjuangan adalah partai yang besar dan solid sehingga akan selalu berusaha untuk mematikan sinar dan ruh PDI Perjuangan.
“Saya berharap seluruh kader dan simpatisan BMI, PDI Peejuangan Sumsel untuk menahan diri dan jangan melakukan hal yang merugikan. Mari kita percayakan semuanya kepada hukum yang ada di Indonesia ini, dan berharap usut tuntas pembakaran bendera PDI P,” tegasnya.
Sementara itu, Kapolda) Sumsel Prof. Dr. Eko Indra Heri S, menambahkan pihaknya menerima aksi dari PDI Perjuangan dan berkas ini akan disampaikan ke markas besar (Mabes) Polri, mengingat Tempat Kejadian Perkara (TKP) berada di Kota Jakarta.
“Ada beberapa daerah melakukan hal yang sama dan juga akan kami teruskan ke Mabes Polri dan kami sangat yakin disana akan dilakukan kegiatan dalam rangka ungkap kasus permasalahan ini,” pungkas Kapolda.(ton)