Pasien Positif Covid-19 Dipulangkan, Kinerja Tim Gugas OKI Dipertanyakan

IMG-20200516-WA0058

Kayuagung, Sriwijaya Media-Koordinator Satuan Tugas (Satgas) daerah lawan Covid-19 DPRD OKI, Made Indrawan mempertanyakan kinerja tim gugus tugas Covid-19 Kabupaten OKI yang dinilainya tidak serius dalam melakukan penanganan dan pencegahan penyebaran virus corona.

Bacaan Lainnya

“Kita mempertanyakan kinerja gugus tugas kabupaten dalam hal penanganan Covid-19. Kenapa masih ada pasien yang jelas-jelas positif, tapi masih dibiarkan berkeliaran bahkan dipulangkan dari rumah sakit,” kata Made yang baru di SK kan sebagai Ketua Satgas Covid DPRD OKI saat dikonfirmasi, Sabtu (16/5/2020).

Anggota DPRD OKI dari dapil Mesuji dan Lempuing ini menyebutkan, ada salah satu pasien positif Covid-19 asal Lempuing inisial M yang sudah dirawat di RSUD Kayuagung, namun tiba-tiba dipulangkan ke rumahnya.

“Yang bersangkutan ini berkeliaran ke pasar belanja sendiri, ini sangat meresahkan warga. Bahkan banyak warga yang mengadu ke saya terkait permasalahan ini,”terangnya.

Menurut Made, ini harus ditangani dengan serius jika tidak bukan tidak mungkin tuan M ini bisa menyebarkan virus ke masyarakat yang lainnya.

“Tuan M ini sangat aktif karena tidak ada keluarga yang mengurusinya. Jadi kalau mau belanja itu dilakukan sendiri,” jelasnya.

Dia juga menyesalkan, kenapa tim gugus tugas dan rumah sakit yang memulangkan pasien M ini ke rumahnya lagi.

“Seharusnya yang bersangkutan dirawat dan diobati di rumah sakit kalaupun pihak RS tidak mampu kita carikan solusi dengan merujuk bersangkutan ke Palembang. Kalau dipulangkan siapa yang bertanggungjawab kalau virus itu menyebar,” ucapnya.

Made menambahkan, perlu masyarakat ketahui bahwasanya anggaran untuk Covid-19 di Kabupaten OKI ini disiapkan Rp325 miliar dan khusus untuk RSUD Rp16 miliar, dinas kesehatan Rp12 miliar.

Dengan kondisi anggaran yang begitu banyak dan begitu mudah dikeluarkan, seharusnya tim gugus tugas Covid-19 itu siap dengan ruangan dengan tenaga medis dan APDnya.

“Tapi kita sayangkan di lapangan prakteknya dan kenyataannya tidak seperti itu, jadi kita menyarankan perlu dibenahi tentang pelayanan protap pelaksanaan pelayanan virus corona ini,” jelas Made.

Politisi PDI Perjuangan ini juga menyarankan untuk menjadikan Teluk Gelam itu sebagai rumah sakit darurat Covid-19.

“Kalau memang diperlukan untuk intensif tenaga medis gunakan saja, kalau tidak mengerti dengan regulasinya contoh daerah lain yang sudah melaksanakan dengan baik. Artinya kan ada aturannya,” kata Made.

Made juga mengatakan, tanggal 20 April mendatang pihaknya akan memanggil OPD terkait karena mereka menggunakan anggaran Covid-19.

“Sejauh ini dana yang sudah terserap untuk Covid ini sebanyak Rp22miliar. Proposal awal yang diajukan sebesar Rp72 miliar dan sekarang sudah bertambah jadi Rp114 miliar. Dana yang disiapkan sebesar Rp 325M. Saya ini juga di badan anggaran DPRD, jadi tahu berapa dana untuk penanganan Covid-19,” ungkap Made.

Sementara itu, Juru Bicara tim gugus tugas covid 19, Iwan Setiawan saat dikonfirmasi tidak berkomentar banyak. Menurut dia,  mengenai pasien yang dipulangkan tersebut karena menunggu proses rujukan ke Palembang.

Disinggung apakah pasien tersebut kabur dari RSUD, Iwan tidak memberikan jawaban. (abu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *