Palembang, Sriwijaya Media-Gubernur Sumsel H Herman Deru didampingi Kapolda Sumsel Irjen Pol Drs Priyo Widyanto dan Sekda Sumsel H Nasrun Umar mengikuti rapat koordinasi Operasi Percepatan Penanganan Covid-19 bersama Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melalui video conference (vidcon) dari Command Centre Kantor Gubernur Sumsel, Sabtu (2/5/2020).
Rapat itu sendiri dipimpin langsung oleh Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Letjen, Doni Monardo dan diikuti 12 Gubernur se-Indonesia.
Dalam paparan vidcon secara singkat itu, Gubernur Deru mengajukan penambahan bantuan rapid tes ke pusat dan langsung direspon oleh Kepala Gugus Tugas.
Deru pun tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut dengan mengirimkan petugas untuk jemput bola ke pusat.
“Ya, kita tidak minta banyak. Kalau rapid tes masih ada di pusat, kita minta ke Pak Doni Monardo agar kirim ke sini (Sumsel). Bila perlu kita jemput bola,” jelas Deru.
Selain meminta tambahan bantuan rapid tes, Gubernur Deru juga menjelaskan soal kesiapan Pemprov Sumsel yang diklaim sudah sangat maksimal mencegah penyebaran Covid.
Bukan sekadar menyediakan 1.000 kamar sebagai tempat isolasi ODP di Wisma Atlet Jakabaring, pihaknya juga telah menyalurkan bantuan APD kepada petugas pemakaman di Sumsel. Dengan cara ini diharapkannya tidak akan terjadi penolakan jenazah di Sumsel.
Sejauh ini, kata Deru, tingkat kesadaran masyarakat untuk melakukan isolasi sangat tinggi. Bukan hanya dari kalangan masyarakat umum, para pelajar yang pulang dari pondok pesantren (Ponpes) di Pulau Jawa pun kooperatif menjalani screening di ODP Center.
“Kami sediakan kamar setara hotel, makan yang cukup dan kegiatan senam bagi ODP. Begitu juga untuk tenaga medis, kami siapkan Hotel Swarna Dwipa untuk beristirahat,” terang Herman Deru.
Sementara itu, Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Letjen Doni Monardo mengatakan rakor ini bertujuan untuk mendata perkembangan penanganan Covid secara utuh dari tiap kepala daerah se-Indonesia.
Untuk mencegah penyebaran Covid ini, lanjut dia, kepala daerah juga perlu melibatkan tokoh masyarakat.
“Upaya pencegahan sangat penting karena cukup sulit, tidak hanya mengandalkan sistem kesehatan saja. Melainkan harus melibatkan semua komponen masyarakat,” ucapnya.
Terkait ketersediaan APD dan sejenisnya, Doni mengatakan sejauh ini sudah banyak yang telah didistribusikan ke daerah. Seperti APD capai 1,6 juta, rapid tes sekitar 1 juta yang disebar ke berbagai daerah.(Ocha)