Jakarta, Sriwijaya Media- Coca-Cola Amatil Indonesia (Amatil Indonesia) mengumumkan penandatanganan perjanjian dasar kerjasama (Head of Agreement-HoA) dengan mitra kerja jangka panjang dalam bidang pengemasan, Dynapack Asia (Dynapack), untuk membangun fasilitas daur ulang tercanggih di dunia untuk menghasilkan Polyethylene Terephthalate (PET) di Indonesia, Jumat (29/5/2020).
Amatil Indonesia dan Dynapack akan bekerjasama dalam tiap tahap pembuktian konsep yang dimaksudkan untuk mempertimbangkan kelayakan ekonomi, ukuran, skala dan lokasi pabrik potensial, persyaratan end-to-end hingga potensi berintegrasi ke dalam rantai nilai masing-masing perusahaan.
Presiden Direktur CCAI Kadir Gunduz menjelaskan bahwa Amatil Indonesia dan Dynapack telah membentuk tim yang bersama-sama bekerja sesuai dengan keahlian masing-masing dalam proses produksi dan daur ulang, sebagai bagian kajian fasilitas ini.
“Kerja sama dalam bentuk joint venture ini mewakili wujud langkah nyata kami terhadap kelestarian lingkungan hidup, melalui pendekatan yang lebih berkelanjutan terhadap plastik dan ekonomi sirkular dengan mengolah kembali limbah PET berkualitas rendah menjadi PET berkualitas tinggi, sesuai standar kemasan PET untuk produk makanan,” ungkapnya.
Dia menambahkan langkah ini merupakan salah satu bentuk implementasi visi The Coca-Cola Company, yaitu “World Without Waste“ dan merupakan langkah signifikan menuju kemandirian terhadap material plastik yang dipakai, memastikan terjadinya siklus tertutup (closed-loop) untuk kemasan plastik minuman di Indonesia.
Dia melanjutkan penggunaan plastik daur ulang dapat mengurangi jumlah resin plastik baru yang digunakan perusahaan sebanyak 25.000 ton tiap tahun pada tahun 2022, sejalan dengan agenda prioritas nasional melalui kemitraan aksi plastik nasional (National Plastic Action Partnership/NPAP) dalam mengurangi sampah plastik hingga 70 persen di lautan pada tahun 2025 mendatang.
“Sebagai perusahaan plastik rigid dan kemasan terbesar di Asia Tenggara dan Cina, Dynapack Asia bermaksud untuk berkolaborasi dengan para pelanggan mereka dalam meningkatkan penggunaan bahan baku daur ulang, memperkuat ekosistem daur ulang serta mendukung pencapaian sirkular ekonomi di Asia Tenggara dan Cina,” jelasnya.
Sementara itu, Presiden Direktur Dynapack Asia Tirtadjaja Hambali menambahkan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan, pihaknya telah menandatangani komitmen global dengan Ellen McArthur Foundation untuk menggunakan setidaknya 25% bahan resin daur ulang dalam produk kemasan kita pada tahun 2025.
“Fasilitas daur ulang resin PET ini merupakan upaya kami dalam mencapai komitmen perusahaan,” pungkasnya.(ton)