Ini Makna Hari Kartini Bagi Dokter Maryam Jamilah 

IMG_20200421_111624

Pagaralam, Sriwijaya Media-Tanggal 21 April merupakan hari peringatan jasa-jasa salah seorang wanita paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia.

Hari Kartini telah ditetapkan oleh Presiden Soekarno sejak tahun 1964. Selain merayakan ulang tahun Raden Ayu Kartini, salah satu pejuang emansipasi wanita pertama di Indonesia, diharapkan pula 21 April bisa menjadi penghargaan terhadap perjuangan perempuan untuk mendapatkan hak-haknya ditengah masyarakat Indonesia.

Bacaan Lainnya

Berbagai cara dilakukan perempuan di Indonesia dalam memaknai hari yang sangat bersejarah bagi kaum hawa tersebut.

Dokter Maryam Jamilah, salah satu perempuan berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemkot Pagaralam ini memiliki makna tersendiri dalam memperingati Hari Kartini.

“Ibu kita Kartini telah membuka ruang yang begitu besar bagi para perempuan Indonesia untuk mengenyam pendidikan dan mendapatkan hak-hak mereka. Tinggal bagaimana caranya para perempuan Indonesia memaknai perayaan 21 April yang diperingati sebagai Hari Kartini. Apakah sosok Kartini sekarang benar-benar memberikan pengaruh besar dalam kehidupan saat ini,” ucap Maryam, Selasa (21/4/2020).

Maryam mengajak kaum kawa untuk terus mengobarkan semangat yang tak pernah padam dan selalu bersinar sehingga dapat menginspirasi perempuan lain, minimal mampu memotivasi diri sendiri untuk lebih berkarya lagi.

“Sebagai seorang dokter, saya pribadi sangat terinpirasi dengan sosok Kartini. Karena pada zaman dulu, wanita kedudukannya ada di bawah pria, dan Ibu Kartini merupakan pejuang kesetaraan gender. Saya bisa membayangkan segala pertentangan yang beliau hadapi saat itu, dimana seorang wanita bisa menghadapi pertentangan dan kontradiksi yang akhirnya membuat wanita zaman sekarang lebih maju,” pungkas Dokter Spesialis Gigi ini.

Maryam mrnambahkan kaum perempuan tidak boleh kalah dengan kaum laki-laki dalam berkarir. Apalagi regulasi yang ada memberikan peluang seluas-luasnya kepada kaum perempuan.

Untuk bisa menyejajarkan diri, kaum perempuan harus memiliki ability, terutama kualitas pengetahuan, wawasan, dan karakter kepribadian.

“Untuk itu, kaum perempuan harus terus belajar, baik melalui pendidikan formal maupun non formal. Termasuk rajin membaca buku dan mengikuti berbagai kegiatan yang dapat memperkaya pengetahuan dan wawasan,” aku Maryam.(Aceng)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *