Wagub Sumsel Apresiasi Dikukuhkannya Forwida

IMG_20200228_210605

Palembang, Sriwijaya Media- Wakil Gubernur (Wagub) Sumsel H Mawardi Yahya mengapresiasi atas dikukuhkannya Forum Pariwisata dan Budaya (Forwida) Sumsel. Hal demikian dikatakan Wagub Sumsel Mawardi saat menghadiri dan mengukuhkan Ketua Forwida Sumsel sekaligus membuka Festival Seguntang 2020 dengan mengambil tema “Bersama Forwida melestarikan Seguntang sebagai hulu Melayu”.

Kegiatan tersebut dipusatkan dihalaman Taman Seguntang Jalan Sultan Muhammad Mansyur Kelurahan Bukit Lama Kecamatan Ilir Barat I, Jumat (28/2/2020).

Bacaan Lainnya

Hadir didalam acara tersebut, Wagub Sumsel H Mawardi Yahya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel Aufa Syahrizal, Koordinator Wilayah II Sumbagsel H Herlan Aspiudin, Penggagas dari Forwida Sumsel H Toni Panggarbesi, dan undangan lainnya.

Dikatakan Wagub Sumsel H Mawardi Yahya, pihaknya menyerahkan bendera pataka Forwida. Tujuannya untuk dikibarkan diseluruh Nusantara. Untuk itu, pihaknya mengucapkan selamat kepada seluruh jajaran kepengurusan Forwida Sumsel yang telah dikukuhkan.

“Mudah-mudahan nantinya saudara dapat menjalankan organisasi ini dengan baik. Kegiatan pertama ialah mengupayakan untuk melestarikan Seguntang sebagai hulu Melayu, mengingat hampir puluhan tidak bangkit,” ujarnya.

Mawardi berharap Forwida dapat kembali memperkenalkan kerajaan Sriwijaya, dimana didalamnya ada Seguntang. Tentunya ini merupakan sejarah dan tidak boleh dilupakan, kita kibarkan diseluruh Nusantara.

“Generasi sekaranglah harus mengibarkan kembali sejarah ini dan jangan sampai hilang. Jika hilang, berarti masa depan anak-anak kita tidak mampu mempertahankan harga diri kita daripada generasi terdahulu,” ungkapnya.

Kepala Disbudpar Sumsel Aufa Syahrizal mengatakan festival ini merupakan pertama dan penggagasnya teman-teman tergabung didalam Forwida diketuai dr Diah.

“Alhamdulillah kegiatan festival Seguntang adalah salah satu wujud penerapan dan fungsi daripada pentahelix. Pentahelix itu terdiri pemerintah, akademisi, para pengusah dibidang pariwisata, komunitas masyarakat, dan media,” tegasnya.

Ditambahkan Ketua Panitia sekaligus Ketua Harian Forwida Sumsel Rodi Herawan, pihaknya sekaligus mensosialisasikan penulisan Seguntang, bukan Siguntang.

“Selama ini kita keliru dalam penulisan. Dalam acara ini juga ada berbagai lomba seperti  mewarnai, lomba pantun, lomba fotografi, menyanyi atau tembang Batang Hari Sembilan, seni menghias pempek dengan tema Seguntang. Kita juga mrngadakan pelatihan huruf aksara Ulu, yang notabene ini Aksara Sumsel yang sudah jarang dikenal anak millineal,”ucapnya.(ton)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *