Palembang, Sriwijaya Media – Universitas Sriwijaya (Unsri) kembali melahirkan guru besar bidang Ilmu Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kepada Prof DR Muharni, M.Si., untuk program pasca sarjana Unsri tahun 2020.
Pengukuhan digelar dalam rapat khusus terbuka senat dengan mengambil tema “Prospek pemanfaatan tumbuhan obat tradisional menuju pengobatan modern” yang dipusatkan di Gedung Aula Pasca Sarjana Unsri Palembang, Rabu (12/2/2020).
Hadir didalam acara tersebut yakni Asisten III Sekretariat Daerah (Setda) Sumsel bidang Administrasi dan Umum Prof DR HM Edwar Juliartha, Rektor Unsri Prof Dr Ir H Aniss Saggaff, MSCE., para wakil rektor, para dekan, dan undangan lainnya.
Dikatakan oleh Asisten III Sekda Provinsi Sumsel Prof Edwar Juliartha, bahwa dalam konteks acara ini, pihak Pemprov Sumsel mewakili dari Gubernur Sumsel mengucapkan selamat atas dikukuhkannya guru besar ke 128.
“Semoga dengan lahirnya guru besar dari Fakultas Matematika dan IPA Unsri ini akan membawa barokah yang luar biasa, dan menambah kualitas dan peningkatan proses belajar mengajar di Unsri. Sekali lagi kami ucapkan selamat atas dikukuhkannya guru besar ini,” ujarnya.
Guru Besar Fakultas Matematika dan IPA Prof DR Muharni dalam pidatonya mengatakan Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman tumbuhan terbesar kedua di dunia.
Indonesia juga kaya dengan keanekaragaman suku dan budaya. Bahkan pada beberapa suku ditemukan tumbuhan endemik yang digunakan untuk pengobatan secara tradisional.
“Pendekatan secara etnobotani berdasarkan pada kajian kandungan kimia pada tumbuhan obat tradisional yang telah digunakan oleh masyarakat,” ungkapnya.
Selain pembuktian secara ilmiah tumbuhan obat tradisional yang telah digunakan dalam masyarakat, para ahli juga perlu mencari sumber senyawa obat baru. Seiring dengan semakin beragamnya penyakit yang timbul dalam masyarakat, dan beberapa obat yang dikenal sudah tidak memberikan khasiat yang optimal.
“Senyawa metabolit sekunder ditemukan dalam bentuk berbeda-beda antara spesies yang satu dengan yang lainnya. Bahkan mungkin satu jenis senyawa metabolit sekunder hanya ditemukan pada satu spesies dalam satu familiy,” tegasnya.
Ditambahkannya, secara pribadi pihaknya mengucapkan banyak berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan menghantarkan dirinya sampai mendapat gelar guru besar ini.
“Banyak pengorbanan yang harus dilakukan, mulai dari bawah sekali hingga bisa seperti ini. Tak lupa kami ucapkan kepada pihak Unsri yang telah memberikan ilmunya kepada saya selama belajar. Semoga dengan bertambahnya gelar guru besar ini maka ilmu yang saya dapatkan bisa diimplementasikan ke wujud nyata dilingkungan masyarakat,” pungkasnya.(ton)