Indralaya, Sriwijaya Media- Kebakaran terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Islam di Desa Sribandung, Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir (OI), Senin (10/2/2020) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB.
Akibat kebakaran itu, satu unit asrama putra Ponpes Nurul Islam terdiri dari 8 kamar ludes terbakar. Beruntung, 20 santri yang menghuni asrama selamat dari amukan api.
Informasi diperoleh, peristiwa kebakaran yang menghanguskan bangunan semi permanen itu terjadi di saat para santri sedang tertidur pulas. Tiba-tiba muncul kobaran api dari kamar delapan asrama putra.
Untunglah kobaran api yang sedang menggerogoti bangunan asrama itu terlihat oleh seorang pengawas pengamanan Ponpes Nurul Islam, Mohammad Alif Alhansyah alias Alan.
Begitu melihat ada kobaran api tersebut, Alan (panggilan pengawas pengamanan) langsung belarian membangunkan para santri yang sedang tertidur pulas. Sementara warga lain yang juga menyaksikan kobaran api langsung membunyikan beduk sembari memanggil warga di sekitar tempat kejadian.
Alhasil, para santri yang mengetahui kamarnya dilalap api, berhamburan menyelamatkan diri. Namun sebagian besar santri tidak sempat menyelamatkan barang-barang miliknya, seperti pakaian, buku-buku, kasur dan bantal dan lainnya.
“Setahu saya hanya santri di kamar satu saja yang sempat menyelamatkan barang-barang miliknya, selebihnya mereka hanya bisa mengenakan pakaian di badan saja,” kata Alan.
Keterangan Alan, api mulai melumat bangunan asrama putra itu sekitar pukul 02.30 WIB dan baru bisa dijinakkan sekitar pukul 03.30 WIB. Semula proses pemadaman kebakaran itu dilakukan masyarakat secara bergotong royong, lalu dibantu dua mobil pemadam kebakaran dari Pemkab OI.
“Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa. Namun kerugian materi mencapai ratusan juta rupiah,” ucap Alan.
Sementara Mudir Ponpes Nurul Islam Sribandung Mohamad Sazali Tidah Anwar didampingi Pembina Ponpes Faidhol Azmi membenarkan ada kebakaran yang menimpa salah satu asrama putra yang dihuni 20 santri.
Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan dan semua santri bisa menyelamatkan diri. Hanya saja, sebagian besar barang milik santri ikut terbakar.
Untuk sementara, para santri yang asramanya terbakar masih ditampung di mesjid setempat.
“Mudah-mudahan masalah santri itu cepat selesai, karena di asrama putra lainnya masih ada yang kosong sehingga santri korban kebakaran itu nanti bisa ditampung di sana,”katanya. (hdn)