Kayuagung, Sriwijaya Media-Video ayam berulat yang sempat menghebohkan warga Kayuagung, Kabupaten OKI beberapa hari terakhir yang diduga dibeli di Rumah Makan Sederhana Kayuagung terindikasi ada persaingan bisnis.
Owner Rumah Makan Sederhana, Bakri Tarmusi mengatakan, dirinya kurang tahu persis apakah ayam yang divideokan tersebut dari rumah makannya atau bukan. Karena hanya satu potong daging ayam yang ditemukan berulat oleh pelanggan.
Bakri menerangkan, dari 7 bungkus nasi yang dibeli hanya satu yang diklaim ada ulatnya.
“Mereka beli nasi 7 bungkus, dimana dua bungkus tidak ada lauknya. Kemudian bersangkutan mengambil sendiri lauknya (ayam). Ketika hendak makan di kantornya (Dishub OKI), ayam tersebut didapati ada ulat. Inikan aneh, sementara yang lainnya tidak ulatan,” ujar bakri.
Bakri menduga, video ayam ulatan itu diduga ada persaingan bisnis.
“Saya menduga ini ada persaingan bisnis dan ini sangat mungkin, mengingat RM Sederhana sangat ramai. Ya, mungkin saja ada pihak yang tidak senang sehingga berbuat demikian,” tuturnya.
Bakri mengaku bingung karena dari sekian banyak lauk pauk hanya satu potong ayam itu yang ditemukan ada ulat.
Dia menjelaskan bahwa perusahaan yang dipimpinnya tersebut menerapkan sistem waralaba sehingga tentu memiliki standar, baik dari SOP pengolahan makanan maupun prosedural penyajian yang sama di seluruh Indonesia.
Semenjak kehadiran RM Sederhana di Kayuagung, memang terlihat rumah makan ini laku keras bila dibanding rumah makan lainnya, dikarenakan memang memiliki cita rasa masakan padang yang enak dan khas, juga rumah makan ini terlihat indah dan modern.
“Kami sangat menjaga kebersihan makanan yang kami sajikan jadi rasanya sangat tidak mungkin,”jelasnya.
Bakri juga mengharapkan masalah ini supaya cepat selesai dan RM Sederhana dapat kembali dipercaya masyarakat Kayuagung.
Dalam hal ini, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib untuk menyelidikinya sehingga dapat menjaga kredibilitas rumah makan ini.
Sementara itu, tim Pidsus Polres OKI Selasa (7/1/2019) siang sudah mengecek kebenaran video beredar.
“Kita datang baru tahap pengecekan, karena kejadian baru diketahui setelah videonya beredar, jadi belum dipanggil. Tetapi pihak pengelola RM S segera akan kita panggil untuk dimintai keterangan,” kata Kasat Reskrim Polres OKI, AKP Agus Prihardinika melalui pesan WhatsApp, Rabu (8/1/2020).(jay)