Palembang, Sriwijaya Media – Demi untuk memudahkan dalam bersosialisasi dan silaturahmi menuju pemilihan kepala daerah (pilkada) Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKUT), maka tim Lanosin Hamzah membentuk wadah atau kelompok yang diberi nama “Sahabat Lanosin Hamzah (Enos) dan siap mengawal kegiatan selama beliau melakukan silaturahim dimana pun berada.
Hal demikian dikatakan Ketua Sahabat Enos Sumsel Aprihasda saat di Kota Palembang, Rabu (22/1/2020).
Aprilhasda mengilustrasikan Sahabat Enos, kalau diibaratkan seorang “raja” harus memiliki pasukan.
“Ya, kami termasuk pasukan. Dimana pasukan itu diawali dari simpati, senang dahulu barulah jadi militan. Jadi sahabat Enos militan, benar-benar mau mengangkat Enos untuk menjadi calon Bupati OKUT, bahkan kalau dikasih suratan jadi Bupati disana. Karena didaerah kami untuk pembangunan belum rata, terutama dijalur Komering itu paling utama,” ujarnya.
Kemudian untuk persoalan jalan kalau bukan Gubernur Sumsel H Herman Deru, jalan provinsi belum terealisasi. Pasca H Herman Deru menjadi Gubernur Sumsel, maka keadaan jalan di OKUT hampir 90 persen sudah diperbaiki.
Untuk aksesnya kini mulai dari kabupaten ataupun ke desa tidak memakan waktu lama. Dari situ dapat dilihat kalau Gubernur Sumsel H Herman Deru asli orang OKUT, kini adiknya mencalonkan diri sehingga diharapkan OKUT lebih maju, dan pembangunan lebih merata, sesuai dengan selera rakyat.
“Tonggak perekonomian di OKUT ada 4 yakni pertanian, perkebunan, perikanan, dan perdagangan. Sebenarnya OKUT sudah makmur, tapi belum maksimal karena belum tepat sasaran. Enos sendiri turun langsung ke lapangan, karena tidak semua kenal dengan beliau, jadi perlu silaturahmi ke masyarakat,” tegasnya.
Ditambahkannya, kedua orang tua Enos ini adalah orang terpandang, orang terhormat, orang dikagumi, orang yang mempunyai pengaruh besar waktu masih tergabung dalam OKU.
“Dari sana sudah terlihat seorang pemimpin, ini yang sangat dirindukan di OKUT. Untuk tim internal inti sudah hampir 9 sayap untuk pasukan inti, ini tidak termasuk dari luar, dan kita bekerja dengan sunyi senyap, dan kita bergerak belum cukup lama, dan tidak begitu kencang. Kita lakukan karena masih melihat kondisi kedepannya,”pungkasnya.(ton)