Siaga Karhutlah Dicabut, BPBD OI Syukuran

IMG-20191213-WA0030

Indralaya, Sriwijaya Media-Memasuki musim penghujan sejak sepekan terakhir membawa berkah bagi pemerintahan di Kabupaten Ogan Ilir (OI). Terlebih bagi petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Bumi Caram Seguguk tersebut yang secara otomatis mencabut siaga kebakaran hutan dan lahan (Karhutlah) di Kabupaten OI.

Dengan dicabutnya siaga Karhutlah tersebut, BPBD OI menggelar syukuran dan doa bersama, di kantornya Jalan Lintas Timur (Jalintim) Kabupaten OI, Jumat (13/12).

Bacaan Lainnya

“Kita menggelar syukuran, usai status siaga karhutlah dicabut secara resmi,” kata Kepala BPBD OI Jamhuri.

Kepala BPBD OI mengatakan bahwa sepanjang 2019 ini tercatat sekitar 13.730 hektar lahan di Bumi Caram Seguguk terbakar. Jumlah itu mengalami peningkatan dibanding luasan lahan yang terbakar selama 2018 terakhir.

“Dibanding tahun kemarin, ada peningkatan karena iklim cuaca yang panas luar biasa, karena selama 40 hari tidak ada intonasi hujan yang turun,” ujarnya.

Jamhuri juga menjelaskan, akibat musim panas yang cukup panjang menyebabkan bencana karhutlah di tahun 2019 meluas. Sehingga tidak hanya mengalami kerugian lahan, tapi juga menyebabkan asap yang pekat di sejumlah wilayah.

Terlepas dari hal tersebut, pihaknya menilai jika saat ini Masyarakat Pecinta Api (MPA) yang berisi partisipan dari masyarakat sudah cukup profesional dalam menghadapi bencana Karhutlah. Sehingga, luasan lahan yang terbakar tidak besar seperti kabupaten lain.

“Mereka sudah bisa menggunakan alat untuk menangani bencana Karhutlah yang kecil. Untuk yang besar pun, mereka mengedepankan koordinasi kepada kami BPBD OI agar cepat ditangani,” ungkapnya.

Untuk itu, pihaknya berterima kasih kepada unsur yang terlibat membantu penanganan Karhutlah. Seperti pemerintah daerah, kepolisian, TNI, masyarakat dan lain-lain.

Kedepan, pihaknya telah menyiapkan langkah strategis untuk mencegah terjadinya bencana Karhutlah di 2020 mendatang. Yaitu melakukan langkah untuk mencodet atau membuka aliran sungai dari beberapa aliran sungai di OI, menuju sungai Keramasan yang melewati 5 Kecamatan di OI.

“Seperti Kecamatan Pemulutan, Pemulutan Selatan, Indralaya Utara, Indralaya Selatan dan Indralaya. Karena 80 persen dari titik rawan Karhutlah di OI ada di 5 kecamatan tersebut,” jelasnya. (hdn)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *