Kayuagung, Sriwijaya Media-Satuan Tugas Pengendalian Kebakaran Hutan Kebun dan Lahan (Satgas Dalkarhutbunlah) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumsel berjibaku memadamkan 22 titik kebakaran yang tersebar di 16 desa pada 8 kecamatan di Kabupaten OKI.
Semua elemen terlibat dalam aksi keroyokan ini mulai dari Pemerintah Daerah dari tingkat kabupaten hingga desa, BPBD, TNI/Polri, RPK perusahaan, MPA, Manggala Agni serta masyarakat sekitar.
“Kemarin kita lakukan pemantauan udara bersama Kapolres dan Dandim, ada 22 titik kebakaran yang menimbulkan asap. Hari ini kita kuatkan upaya keroyokan libatkan masyarakat,” tutur Sekda OKI, H. Husin, S. Pd, MM., saat memimpin apel Dalkarhutbunlah di Kayuagung, Selasa, (15/10).
Dari pemantauan udara pada Senin sore, lanjut Sekda, titik kebakaran tersebar di 22 titik, yaitu Desa Jungkal Kecamatan Pampangan, Desa Cengal dan Talang Rimba Kecamatan Cengal, Desa Karang Sia Kecamatan Sungai Menang, Desa Menang Raya dan Cinta Jaya Kecamatan Pedamaran, Desa Tanjung Beringin Kecamatan Tanjung Lubuk, Desa Tanjung Lubuk, Teloko, dan Desa Tanjung Menang Kecamatan Kota Kayuagung, Desa Pulau Beruang dan Desa Lebung Itam dan Desa Penanggoan Duren Kecamatan Tulung Selapan serta Desa Air Rumbai dan Desa Perigi Kecamatan Pangkalan Lampam.
Sekda memerintahkan kepada OPD untuk menyebar ke 22 titik kebakaran tersebut serta mengimbau kepada pemerintah di jajaran terbawah untuk melakukan pencegahan dan pemadaman.
“Silakan pagi ini kita menyebar ke lokasi tugas masing-masing, ajak pemerintah setempat, libatkan masyarakat dalam pengendalian dan pemadaman,” jelas Husin.
Usai apel, Sekda didampingi Kalakha BPBD Kabupaten OKI, Listiadi Martin menuju Desa Sumber Hidup Kecamatan Pedamaran Timur.
Sekda memberikan imbauan langsung kepada masyarakat yang sudah berkumpul di Balai Desa.
“Bencana asap ini tentu tidak kita inginkan. Kami mengetuk nurani masyarakat sekalian untuk bersama-sama mencegah serta memadamkan titik api yang ada di desa masing-masing,m. Mari kita jaga lingkungan dari lingkup terkecil,” kata Sekda.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakha) BPBD OKI, Listiadi Martin menambahkan tren asap yang timbul pada Senin lalu bukan dari titik api baru, namun titik api sebelumnya yang belum tuntas padam.
“Inilah kondisi gambut, padam dipermukaan, di kedalaman masih terbakar. Kita sudah melakukan pemetaan, fokus kita pendinginan pada titik-titik tersebut,” tutur Listiadi.
Komandan Kodim 0402 OKI/OI, Letkol Inf Riyandi melanjutkan operasi pemadaman kebakaran lahan di OKI ditarget dalam 3 hari dengan pola keroyokan dan partisipisasi masyarakat.
“Waktu kita cuma 3 hari ke depan karena akan ada konsentrasi lain, pola dengan pelibatan masyarakat,” klaim Dandim.
Dandim Riyandi mengungkapkan pelibatan masyarakat ini untuk menimbulkan kesadaran dan partisipasi aktif warga dalam pencegehan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
“Ke depan kalau masyarakatnya sudah sadar, saya pikir sudah tidak perlu ada satgas, masyarakat itu sendiri yang memadamkan api bahkan mencari pelaku pembakar lahan,” jelas Dandim.(abu)