-Waskita Klaim Itu Tanggungjawab Kepolisian
Kayuagung, Sriwijaya Media- Kendati tol PPKA dan Kayuagung-Palembang belum diresmikan, namun aktivitas lalu lalang kendaraan melintasi tol makin banyak. Ironisnya, tiap pintu tol dijaga oknum tak bertanggungjawab dengan meminta sejumlah uang kepada pengendara hingga ratusan ribu.
Informasi yang dihimpun dilapangan, para pengendara mobil ketika akan memasuki pintu tol baik dari arah Celikah Kayuagung maupun pintu tol lainnya dengan tujuan Palembang ataupun Lampung dihadapkan dengan sejumlah oknum berjaga atau bisa disebut joki penunjuk jalan.
Ketika pengendara sepakat dengan memberikan sejumlah uang berkisar Rp50.000 hingga Rp300.000, maka portal dipintu tol akan dibuka dan mobil dipersilakan masuk.
“Sepekan lalu kami ingin ke Lampung dengan mengambil pintu masuk arah Sepucuk. Ternyata dipintu masuk dijaga sekelompok orang dan meminta sejumlah uang. Berbeda dipintu masuk arah Celikah, sekelompok orang disana tak mematok tarif, “kata Sa, salah satu pengendara melintas.
Kendati belum dibuka resmi, kata dia, aksi pungutan liar (pungli) dipintu masuk tol PPKA, Kayuagung-Palembang makin merajalela. Bahkan aksi tersebut sangat meresahkan, terutama pengendara.
Kalaupun tidak dibolehkan melintasi tol, masih kata dia, seharusnya pihak terkait dapat tegas dan tak tutup mata membiarkan aksi pungli.
“Pengendara terkadang ribut mulut dulu dengan petugas pintu masuk. Ya, kalaupun enggan membayar, pengendara harus balik kanan,” ucap Sa seraya mengatakan akibat diaksanakan masuk tol, banyak terjadi lakalantas yang sebabkan korban meninggal.
Dia berharap pihak kepolisian maupun pemerintah dapat menindak oknum yang sudah sangat meresahkan itu.
Menyikapi hal itu, pihak kontraktor tol dari PT Waskita Karya justru terkesan melemparkan hal ini kepada pihak kepolisian.
“Kami sudah bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk menjaga agar tidak ada yang masuk ke areal tol,” kata Perwakilan PT Waskita Karya, Usman Faqih saat dihubungi selulernya, Senin (22/10).
Dia mengklaim tidak begitu mengetahui adanya cali dipintu masuk. Karena pihaknya sudah menyerahkan pengamanan ke Polres OKI.
Selain itu, pintu masuk tol di Kayuagung seperti di Celikah sudah dipasang rambu bahwa tidak boleh ada kendaraan lain yang masuk serta penjagaan.
“Kami berharap tidak ada kendaraan yang masuk lagi ke situ. Di situ sudah ada rambu segala macam, selain itu bisa mengganggu pekerjaan juga,” terangnya.
Bukan saja mengganggu aktivitas pekerja, kendaraan yang masih masuk pintu tol ini juga berpotensi membahayakan dan mengakibatkan hal yang tidak diinginkan. Seperti kecelakaan lalu lintas yang terjadi beberapa kali di ruas tol ini.(abu)