Kayuagung, Sriwijaya Media-Pembongkaran dan pemindahan sebuah makam lantaran diduga perbedaan dukungan jelang Pilkades kembali terjadi. Sebelumnya pembongkaran dan pemindahan makam almarhumah Maimunah Binti Hasan di Desa Serigeni Lama yang terjadi pada 7 Agustus lalu.
Kini, giliran makam almarhumah Ropeah binti Amat Roni yang meninggal Agustus 2012 mengalami nasib serupa. Makam yang selama ini berada di lahan keluarganya bernama Romadhon di Kampung I desa setempat dipindahkan ke lokasi lain yang hanya berjarak 20 meter, Senin (28/10/2019).
Amat Roni (55), ayah almarhumah ditemui di lokasi menceritakan, putrinya itu meninggal saat berusia 17 tahun, saat sedang hamil.
Menurut dia, pembongkaran dan pemindahan makam putrinya itu hasil musyawarah keluarga besar mereka.
“Sebenarnya sangat sedih dan terpukul, karena jasad sudah lama dikubur. Tapi sekarang dibongkar dan harus pindah. Pilkades di desa kami akan digelar pada 19 November 2019 mendatang, kami menduga ada kaitan dukungan terhadap calon kades,” ucapnya.
Namun Edison (60), tokoh masyarakat setempat meminta media tidak mengait-gaitkan pembongkaran makam ini dengan Pilkades.
“Kita lihat bersama disini sangat kondusif, tidak terjadi konflik apa-apa. Mungkin pembongkaran itu masalah internal keluarga saja,” jelasnya.
Sedangkan Camat Kota Kayuagung Dedy Kurniawan, SSTP., M.Si berharap semua pihak untuk dapat menahan diri. Pemerintah belum bisa menyimpulkan penyebab pembongkaran dan pemindahan makam itu apakah disebabkan beda dukungan pilkades atau hal lain.
“Kami segera meminta penjelasan dari pihak keluarga pemilik makam dan unsur pemerintahan desa serta pemangku adat di sana,”janjinya.
Informasi yang beredar menyebutkan kalau pembongkaran dan pemindahan makam diduga kuat karena adanya perbedaan dukungan keluarga almarhumah terhadap dua calon kades. Pemilik lahan tempat almarhumah dimakamkan diduga mendukung calon kades berinisial T. Sedangkan sebagian keluarga almarhumah mendukung calon kades berinisial K.(abu)