Kayuagung, Sriwijaya Media– Bupati OKI, H Iskandar, SE mengatakan pembangunan Mapolres baru yang berada di Jalintim OKI diupayakan dapat meningkatkan pelayanan kepolisian kepada masyarakat.
“Hari ini kita menulis sejarah untuk anak cucu kita. Infrastruktur ini akan dikenang keesokan harinya karena perannya dalam melayani masyarakat,” ujar Bupati OKI H Iskandar, SE saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan Mapolres OKI, Kamis (19/9).
Bupati merincikan gedung Mapolres OKI ini dibangun diatas lahan hibah dari Pemkab OKI seluas 2,9 Hektar.
Kapolres OKI AKBP Donny Eka Saputra menambahkan untuk bangunan utama didana bantuan dari Gubernur Sumsel. Sementara untuk penambahan gedung SPKT, Sabhara dan gedung tahanan dan barang bukti dari Pemkab OKI senilai Rp5 miliar.
“Kami target pengerjaannya sekitar 3 bulan. Kami komitmen tidak hanya bangunan yang bagus, tapi juga kinerja kepolisian di OKI juga semakin baik,” terangnya.
Gubernur Sumsel H Herman Deru berharap gedung baru Mapolres OKI yang dibangun ini jauh dari kesan angker.
“Selamat kepada warga OKI yang akan segera memiliki Mapolres baru. Kantor polisi itu harus ramah publik. Jadi ruang interaksi masyarakat ada tamannya, tempat bermain hingga jauh dari kesan angker,” kata Deru.
Keamanan dan ketertiban, lanjut Deru, menjadi modal utama pembangunan. Pemerintah tidak bisa bekerja dengan baik jika kondisi keamanan dan ketahanan negara sedang goyah.
“Jadi itu kuncinya kita ini berbagi peran. TNI/Polri menjaga ketahanan dan keamanan. Sementara Pemda mewujudkan kesejahteraan. Semuanya saling keterkaitan,” jelas Deru.
Selain kebutuhan, lanjut Deru, pembangunan Mapolres OKI ini juga sebagai bentuk reward karena kondusifitas keamanan dan ketertiban masyarakat OKI yang kian baik.
“Saya tahu di OKI ini terkenal rawan. Tapi sekarang jauh berubah. Selain kebutuhan, Mapolres baru ini juga sebagai bentuk penghargaan. Terimakasih Pak Bupati yang sudah membantu kesediaan lahannya,” katanya.
Setali tiga uang, Kapolda Sumsel, Irjen Pol Firli Bahuri menambahkan polisi modern lebih mengedepankan pencegahan.
“Prestasi penegakan hukum bukan pada berapa banyak yang ditangkap, dan ditahan. Kalau itu tolak ukurnya kita gagal. Karena rakyat mempunyai egiliter yang sama dengan polisi,” tutur Firli.
Firli juga mengapresiasi capaian kinerja kesejahteraan di Kabupaten OKI. Itu terlihat dari beberapa data pembangunan kesejahteraan warga OKI seperti Indek Pembangunan Manusia (IPM), kemiskinan, hingga pengangguran.
“Saya lihat capaiannya sangat baik bahkan diatas rata-rata nasional. Kinerja kesejahteraan berpengaruh pada keamanan dan ketahanan. Kalau masyarakatnya sejahtera, maka kriminalitas cenderung menurun,”ucapnya.(abu)