Kayuagung, Sriwijaya Media- Masuk menjadi bagian Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang bertugas di Istana Negara merupakan impian semua orang. Maklum, para remaja terpilih dari 34 provinsi di Indonesia ini bertugas di hadapan kepala negara, sejumlah tokoh penting, dan tamu-tamu terhormat dan ini menjadi pengalaman sekali seumur hidup. Bahkan masuk dalam catatan sejarah perjalanan Indonesia.
Bukan itu saja, para anggota Paskibraka ini merupakan hasil seleksi lewat proses panjang dan super ketat. Dimulai dari tingkat sekolah, dilanjutkan ke tingkat kabupaten/kota sebelum masuk ke tingkat provinsi dan terpilih menjadi anggota Paskibraka.
Kesempatan langka untuk menjadi Paskibraka nasional dirasakan benar Dimas Triyono, pelajar kelas X SMAN 3 Unggulan Kayuagung yang membawa harum nama Kabupaten OKI dalam mengirim Paskibraka ke tingkat nasional.
Dimas bersama 68 anggota Paskibraka yang bertugas pada upacara peringatan kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia (RI), 17 Agustus 2019 telah dikukuhkan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta pada Kamis (15/8/2019) lalu. Dimas tergabung dalam tim 17 yang mengibarkan bendera pusaka pada Sabtu (17/8) pagi.
Dimas merupakan putra bungsu pasangan Drs Sugiono, MM dan Ibu Anita. Saat Dimas ditetapkan mewakili Provinsi Sumsel, Sugiono mengaku senang dan bangga.
“Pertama kali saya mendengar Dimas terpilih itu langsung bergetar hati saya dan tak habis-habisnya mengucap syukur kepada Allah. Bukan hanya jadi kebanggaan keluarga juga daerah ini,” ucap Sugiono melalui selulernya, Minggu (18/8).
Sugiono mengungkapkan bahwa anak bungsunya ini memang memiliki ketertarikan menjadi anggota paskibraka. Bahkan minatnya ini sudah muncul sejak duduk di bangku SD.
“Sejak SD memang suka ikut baris berbaris, juga gemar olahraga, bahkan saat puasa pun tiap sore dia lari-lari,” tutur Sugiono.
Laki-laki yang kesehariannya menjabat sebagai Kepala SMAN 3 Unggulan Kayuagung ini melanjutkan, di bidang akademis prestasi Dimas juga menonjol. Bahkan sejak SD, Dimas masuk tiga besar di kelasnya.
“Anaknya rajin dan cerdas kalau pembagian raport biasanya masuk tiga besar, sejak SD,” terangnya.
Selah lulus sekolah, cita-cita Dimas, tambah Sugiono, ingin menjadi Taruna AKPOL.
“Kami sebagai orang tuanya tentu hanya bisa memberikan dukungan. besar harapan kami terpilihnya Dimas sebagai anggota paskibraka di tahun ini bisa membukakan jalan menuju cita-citanya,” imbuhnya.
Bersama Anita, istrinya, Sugiono berangkat ke Jakarta untuk menghadiri Upacara Peringatan Kemerdekaan di Istana Negara pada 17 Agustus 2019.
Keberkahan yang tak pernah terbayang bagi pasangan suami istri ini, bisa ikut Upacara HUT Kemerdekaan di istana bersama presiden dan pejabat tinggi di negeri ini.
Kerinduan juga diungkapkan Sugiono kepada putranya ini karena sejak tiga pekan semenjak Dimas masuk karantina mereka tidak pernah berkomunikasi.
“Sejak di karantina tidak lagi komunikasi karena dibatasi biar konsen, tentu rindu terutama ibunya maklum bungsu,” ucap Sugiono.
Kebanggaan Daerah
Sebelum diberangkatkan ke jakarta, Dimas dilepas oleh Bupati OKI, H Iskandar, SE.
Bupati Iskandar juga mengungkapkan kebanggaannya terhadap Dimas yang membawa nama baik Kabupaten OKI ke kancah nasional.
“Saya bangga, putra OKI terpilih mewakili Sumatera Selatan, jadikan motivasi agar semakin sukses kedepan,” kata Iskandar.
Kepada Dimas, Bupati Iskandar juga berpesan agar menjaga kesehatan dan stamina mengingat latihan keras yang akan dijalani di Jakarta.
“Agar ananda menjaga kesehatan dan stamina agar siap nanti mengibarkan bendera di Istana,” pesan Iskandar beberapa waktu lalu.
Sebelum lolos hingga tingkat nasional Dimas telah mengikuti berbagai seleksi. Mulai dari seleksi di tingkat kabupaten, hingga provinsi. Di provinsi, proses seleksi dilakukan di Wisma Atlet Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, 28 April-1 Mei lalu.
Setelah menjalani seleksi ketat, Dimas lolos bersama Dini Damayanti Pelajar SMA 1 Sumbaya Banyuasin sebagai wakil dari Provinsi Sumatera Selatan. Dimas dan Dini menyisihkan sebanyak 102 peserta yang ikut dalam seleksi yang terdiri dari 56 putra dan 56 putri.(abu)