Kayuagung, Sriwijaya Media-Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul, Indonesia Maju menjadi slogan dalam perayaan Hari Kemerdekaan ke 74 tahun Republik Indonesia (RI). Slogan ini menjadi refleksi bagi masyarakat Indonesia untuk kembali mengingat masa kebebasan Indonesia dari belenggu kolonialisme.
Presiden Jokowi pada pidato kenegaraan, Jum’at (16/8) menegaskan bahwa pembangunan SDM menjadi prioritas utama yang harus terkonsolidasi dengan baik. Pembangunan SDM menjadi hal utama dalam strategi pembangunan bangsa Indonesia ke depan.
Demikian di Ogan Komering Ilir (OKI). Di bawah kepemimpinan Bupati H Iskandar, SE dan Wakil Bupati HM Djakfar Shodiq, strategi SDM ini diupayakan dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi yang dibutuhkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat OKI.
“Sebagai kepala daerah, saya sepakat dengan intruksi presiden, kami akan mengikuti visi-misi presiden sehingga kebijakan daerah seiring, dan seimbang,” kata Bupati Iskandar, Sabtu (17/8).
Penguatan SDM menuju manusia unggul memiliki korelasi yang erat dengan meningkatnya taraf ekonomi masyarakat serta untuk menekan jumlah penduduk miskin dan pengangguran untuk menjadikan OKI menjadi daerah lebih maju dengan mengoptimalkan potensi bonus demografi dan sumber daya alam.
Oleh sebab itu, SDM Unggul termaktub dalam visi Ogan Komering Ilir Mandira, melalui peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) untuk penghidupan masyarakat OKI yang layak atau seimbang jasmani dan rohani serta berdaya saing.
Untuk mencapai visi SDM Unggul, strategi yang diemban Pemkab OKI dengan meningkatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan melalui: penyempurnaan kualitas pendidikan, peningkatkan kualitas sarana prasarana pendidikan (gedung sekolah, laboratorium, dan perpustakaan), meningkatkan mutu tenaga pendidik dengan cara menaikan standar kompetensi guru atau pengajar.
Selain itu, pemerataan tenaga pendidik pada wilayah terpencil, meningkatkan sarana dan prasarana layanan kesehatan, menjamin ketersediaan obat-obatan di rumah sakit atau di puskesmas, membangun puskesmas rawat inap di beberapa titik strategis dari masing-masing kecamatan, penempatan tenaga kesehatan antara lain dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga analis, apoteker, dan tenaga ahli gizi di fasilitas kesehatan (puskesmas dan poskesdes) serta mengintegrasikan program Jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) ke Jamkesnas (JKN).(abu)