– Terkait Pembongkaran Makam Almarhumah Maimunah
Kayuagung, Sriwijaya Media- Ketua Pemangku Adat Desa Serigeni Lama, Kecamatan Kota Kayuagung, OKI Irwan mengklaim merasa dizolimi dan difitnah terkait pembongkaran makam almarhumah Maimunah, didesa setempat pada Rabu (7/8) lalu.
Ketua adat ini meminta agar nama baiknya dipulihkan menyusul tudingan yang berseliweran yang viral di media online maupun media sosial.
“Saya seperti dizolimi, difitnah atas kejadian itu. Sebagai ketua adat, saya tidak pernah memerintahkan makam itu untuk dibongkar. Apalagi sampai dikait-kaitkan dengan Pilkades. Ya, saya tidak pernah mengatakan seperti yang dituduhkan itu,”kata Irwan, di Kantor Kecamatan Kayuagung, Jum’at (9/8).
Dia pun mengklaim tidak ada permasalahan diantara keluarga, termasuk meminta ataupun memerintahkan Ali untuk memindahkan makam orang tuanya.
Bahkan dirinya tidak pernah meminta saudara Ali untuk mendukung salah satu calon kades seperti apa yang diberitakan.
“Calon kades saja belum ada, bagaimana mungkin saya meminta bersangkutan untuk memilih salah satu calon kades. Saya tidak pernah bicara dengan Ali. Ya, itu intimidasi saja. Jujur saja, secara psikologis saya sangat terganggu. Makanya saya meminta nama baik saya dipulihkan,”terangnya.
Dia mengklaim bahwa tanah yang menjadi lokasi kuburan bukan miliknya. Bagaimana bisa memerintahkan Ali untuk membongkar makam itu.
“Tanah ini bukan milik saya, tapi tanah peninggalan nenek istri saya. Sedangkan istri saya memiliki 6 saudara. Artinya itu tanah juga bukan milik istri saya sepenuhnya,”jelasnya.
Dia meminta masyarakat untuk tidak langsung menyimpulkan tanpa mencari tahu kebenaran informasi.
Kepala Desa Serigeni Lama, Taufik mengatakan, seharusnya permasalahan ini tidak terjadi kalau dikomunikasikan dengan perangkat desa.
“Untuk rencana pembongkaran makam sebenarnya tidak ada. Ya, tidak ada komunikasi dengan kita. Tiba-tiba saja makam dibongkar.
Kendati situasi didesanya sudah kondusif, namun pihaknya berharap kepada masyarakat untuk tidak terpancing dengan isu miring sekelompok orang yang ingin memecah belah.
“Ini hanya perbuatan sekelompok orang yang ingin menjatuhkan saya. Apalagi beberapa bulan lagi akan ada Pilkades,”katanya.
Sementara itu, Camat Kota Kayuagung, Dedi Kurniawan, SSTP menambahkan pihaknya tentu menyesalkan kejadian ini. Kejadian seperti ini tidak akan terjadi jika dikomunikasikan dengan pemerintah desa maupun kecamatan.
“Alhamdulillah pasca kejadian itu, situasi desa tetap kondusif. Kami terus lakukan komunikasi baik dengan masyarakat, TNI maupun pihak kepolisian agar sama-sama menjaga kondisi tetap aman dan kondusif,”jelasnya.(abu)