Kayuagung, Sriwijaya Media- Warga bermukim di Desa Serigeni Lama, Kecamatan Kayuagung dan sekitarnya mendadak heboh. Pasalnya, sebuah makam warga dibongkar untuk dipindahkan ke lokasi lain, Rabu (7/8).
Pembongkaran makam diduga sebagai imbas beda dukungan calon dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang rencana akan digelar 19 November 2019 mendatang.
Informasi dihimpun, makam berusia lebih dari tiga tahun itu merupakan makam almarhumah Maimunah binti Hasan yang meninggal dunia pada 11 April 2016 lalu. Almarhumah dimakamkan di pemakaman keluarga di Kampung III, Serigeni Lama, Kecamatan Kayuagung.
Lahan tersebut diketahui milik nenek dari Iryani, warga Kampung I Desa Serigeni Lama, Kayuagung. Iryani adalah istri dari Erwan, Ketua Pemangku Adat Desa Serigeni Lama sekaligus tim pemenangan salah satu bakal calon kades. Pasangan suami istri (pasutri) inilah yang memerintahkan Ali, anak almarhumah Maimunah untuk memindahkan makam orang tuanya.
Proses pembongkaran makam dilakukan sekitar pukul 10.00WIB disaksikan warga lainnya. Setelah dibongkar, jenazah dibawa menggunakan perahu getek ke lokasi baru yang berada di seberang Sungai Komering desa setempat.
Pasca dikubur, pihak keluarga berencana menggelar takziah bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat di rumah keluarga almarhumah.
Usai pembongkaran dan pemindahan makam orang tuanya, Ali mengaku pemindahan makam lantaran dirinya beda dukungan terhadap bakal calon yang akan bertarung pada Pilkades Serigeni Lama.
“Saya dengan pemilik lahan memiliki hubungan keluarga. Saya diminta Erwan untuk mendukung bakal calon kades mereka. Tapi saya tolak karena saya ada pilihan lain. Terpaksa saya pindahkan makam,” tutur Ali.
Menurut Ali, awalnya makam yang akan dipindah sebanyak 4 makam. Namun keluarga pemilik makam lainnya menolak sehingga makam almarhumah Maimunah saja yang dibongkar dan dipindahkan.
“Walau berat hati dan sedih, saya terpaksa melakukan itu. Alhamdulillah, warga lainnya ikut membantu saya memindahkan makam ke lokasi baru di seberang Sungai Komering,” terangnya.
Sementara aparatur Pemerintah Desa Serigeni Lama maupun keluarga pemilik lahan belum bisa dikonfirmasi.
Terpisah, Camat Kayuagung, Dedi Kurniawan STTP dikonfirmasi wartawan mengaku sangat menyayangkan dengan adanya pembongkaran makam tersebut.
“Kita belum menerima informasinya, tapi kita sayangkan hal itu terjadi. Nanti akan kita konfirmasi dengan pemerintah desa setempat, khawatir hal ini menjadi konflik di tengah masyarakat,” ucapnya.(abu)