Jembatan Penghubung Sumsel-Babel, Pelabuhan Koneksikan OKI ke Seluruh Dunia

IMG-20190720-WA0008

Kayuagung, Sriwijaya Media-Program tol laut yang dicetuskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada periode pertama, tampaknya akan segera terwujud. Hal tersebut dengan masifnya pembangunan infrastruktur di wilayah Pantai Timur Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), tepatnya di Tanjung Tapa. Proyek jembatan penghubung Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dan Provinsi Bangka Belitung (Babel) akan dimulai tahun depan (2020) dengan kucuran dana APBN di atas Rp15 triliun.

Bacaan Lainnya

Gubernur Sumsel, Herman Deru memastikan jika secara prinsip, pembangunan jembatan Sumsel-Babel yang sudah dimasukkan dalam proyek strategis nasional (PSN) itu sudah disetujui Kementerian PUPR. Tapi, tetap harus dilakukan feasibility study (FS) yang harus sudah dimulai tahun depan.

“Jembatan Sumsel-Babel itu di Desa Tanjung Tapa dan tembus ke Provinsi Babel sepanjang 13 kilometer. Estimasi dana pembangunan diatas Rp15 triliun. Secara prinsip Kementerian PUPR sudah setuju, cuma perlu dilakukan feasibility study (studi kelayakan) terlebih dahulu. Studi kelayakan itu berbiaya mahal dan Kementerian PU yang membiayai, bukan kita (APBD Sumsel). Studi kelayakan ditarget pada 2020. Jadi dihitung dulu secara konkrit,” jelas Deru usai rapat dengan Tim Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR di Griya Agung, Jumat (19/7).

Menurut Gubernur Sumsel, dirinya bersama Gubernur Babel sudah sepakat, bahkan sudah lama menandatangani memorandum of understanding (MoU).

“Berdua sudah teken MoU, bahkan MoU nya sudah lama. Tadinya, Babel mengundang investor dari Cina. Kayaknya karena investor kan menghitungnya break event point (BEP/balik modal). Kapan baliknya. Ya, tidak selesai kalau mau menghitung itu (BEP),” tuturnya.

Dengan adanya jembatan penghubung tersebut, tentunya akan memberi banyak efek positif di semua sektor bagi masyarakat khususnya di OKI.

“Efeknya banyak ya. Kalau itu (jembatan) di OKI, salah satunya pelayanan penerbangan. Jadi tidak harus ke Palembang. Kalau warga di sana ingin ke Jakarta kan bisa naik pesawat di Babel. Terus lagi Provinsi Babel itu bahan pokoknya mahal. Kalau terhubung, pedagang Sumsel bisa ke sana. Jadi warga Babel tidak harus beli komoditas di Jakarta,” jelasnya.

Terkait adanya sinyal akan dibangunnya pelabuhan-laut dalam internasional  (international deep sea port) di wilayah Tanjung Tapa, tentu kedua infrastruktur baik jembatan maupun pelabuhan akan saling terkoneksi satu sama lain. Bagi Herman Deru, infrastruktur darat dan laut harus berjalan.

“Oh yang perusahaan swasta yang mau mendirikan itu. Iya tetap. Jadi harus daratnya jalan dan harus lautnya jalan. Kenapa itu (jembatan) kami buat dan Sumsel mendukung, karena itu juga ada dukungan dari Kodam (Kodam II/Sriwijaya). Karena itu mobilisasi personel (TNI) dan lain sebagainya untuk ketahanan negara dibutuhkan. Karena kalau naik kapal butuh waktu semalam,” ujarnya.

Deru bahkan berjanji akan mendorong dan mendukung jika pembangunan pelabuhan tersebut bisa segera dimulai dan terealisasi.

“Kami akan dorong juga. Itukan (jembatan) cuma konektivitas Sumsel dan Bangka. Kalau itu kan (pelabuhan) ke seluruh dunia,” jelasnya.

Bupati OKI H Iskandar, SE didampingi Kepala Dinas PU PR Kabupaten OKI, Ir H Hafidz MM membenarkan perubahan lokasi jembatan Sumsel-Babel dari Selapan ke Tanjung Tapa.

”Kalau lihat kajian awal Tanjung Tapa lebih potensial karena jarak tempuh lebih pendek,” ujarnya.

Sebelumnya, pada pertemuan Juni lalu antara Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, Gubernur Bangka Belitung, Bupati Bangka Selatan, dan Bupati OKI, H. Iskandar SE sepakat mengirimkan surat resmi kepada Presiden agar pembangunan jembatan tersebut dapat dijadikan sebagai proyek strategis nasional (PSN).

“Memang saran Menteri Basoeki, masing-masing pemda (Bangka Selatan, Babel dan OKI, Sumsel) harus mengirim surat kepada Presiden Jokowi setelah pertemuan ini (soal jembatan Sumsel-Babel),” katanya.(abu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *