OKI Tercepat Susun RPJMD 2019-2024

IMG_20190313_143527

KAYUAGUNG-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ilir OKI mempercepat penyusunan Rencana Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2019-2024. Bahkan “kitab suci” arah pembangunan OKI 5 tahun mendatang dapat dirampungkan dalam tempo 57 hari.

Bacaan Lainnya

Penyusunan tersebut lebih cepat dari amanat Permendagri No 86/2017 yang menysaratkan agar kepala daerah terpilih menuangkan visi-misi dalam RPJMD paling lambat enam bulan setelah dilantik.

“Harus diakui OKI terdepan dari kabupaten / kota lain, termasuk pemerintah provinsi Sumsel dalam menyelesaikan rumusan RPJMD yang memiliki proses panjang. Bahkan mendahului kepala daerah yang dilantik sebelum Januari 2019,” ucap Kepala Bappeda Provinsi Sumsel melalui Sekretaris Badan Ir Hendrian, MT pada acara pembukaan Musrenbang RPJMD 2019-2024 di Aula Bappeda OKI, Rabu, (13/3).

Bupati OKI, H Iskandar, SE mengungkapkan percepatan penyusunan RPJMD tersebut agar harapan-harapan masyarakat yang terangkum dalam visi dan misi bupati dan wakil bupati OKI terpilih segera terealisasi.

“Saya tekankan kepada semua OPD agar segera merealisasikan visi misi OKI Mandira 2024. Visi dan misi itu adalah harapan-harapan masyarakat yang segera dituangkan dalam program-program pembangunan,” tutur Iskandar.

Arah kebijakan pembangunan OKI 5 tahun mendatang dititikberatkan pada penguatan ekonomi untuk menekan angka kemiskinan, peningkatan kualitas infrastruktur, penguatan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial, serta penguatan pengelolaan lingkungan.

“Khusus mewujudkan kemiskinan 1 digit menurut saya itu bukan yang mustahil. Tinggal kita kuatkan data kemiskinan terpadu. Contohnya saja program PKH yang kita intervensi di Kecamatan Mesuji mampu turun drastis hingga 40 persen. Kalau tiap kecamatan sebesar itu angka kemiskinan 1 digit bukan hal mustahil di OKI,” kata Bupati OKI H Iskandar, SE.

Terkait infrastruktur, Iskandar mengklaim ruas jalan kabupaten dalam kondisi mantap dan sudah capai 70,47 persen dan menyisakan kurang dari 29,53 persen masih dalam kondisi rusak.

Begitu pula untuk jaringan listrik sudah dibangun sepanjang 397,563 Kilometer. Sementara persentase penduduk dengan sumber air minum yang layak capai 65,90 persen dan sanitasi layak mengalami peningkatan sebesar 68,17 persen.(abu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *