Kominfo Minta Peran Serta Media Perangi Hoaks

IMG_20190306_172019

PALEMBANG-Peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pengelola media kabupaten/kota se Provinsi Sumsel dan Wilayah Indonesia Barat (WIB) dinilai sangat penting. Hal itu diketahui saat bimbingan teknis (bimtek) diselenggarakan Direktorat Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik, serta Direkorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) di Balroom Hotel Horison, Rabu (6/3).

Hadir dalam bimtek tersebut, Asisten III Setda Sumsel Bidang Administrasi dan Umum, Plt Diskominfo Sumsel, para peserta dan lainnya.

Bacaan Lainnya

Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Pusat Drs Selamata Sembiring menyatakan kalau untuk membuat orang pintar itu adalah dunia pendidikan. Tapi membuat orang cerdas adalah pengelola komunikasi dan informasi.

Oleh karena itu, urusan komunikasi dan informasi menjadi wajib didalam Undang-Undang (UU) No 23/2014 tentang otonomi daerah.

“Dalam UU otonomi daerah disebutkan bahwasa Kominfo Pusat menyerahkan sebagian tugasnya kepada daerah dalam bidang kominfo. Konteks otonomi daerah, urusan pengelolaan kominfo dalam lingkup luas yakni dilakukan Diskominfo provinsi, kabupaten ataupun kota,” ujarnya.

Dalam hal ini, kominfo provinsi, kabupaten atau kota adalah melakukan penyusunan kebijakan teknis bidang infokom publik, pemantauan opini dan aspirasi publik, pengukuran data dan informasi kebijakan pemda, penyusunan agenda komunikasi pemda, penyusunan strategi komunikasi publik, produksi konten informasi publik, penyediaan informasi publik, pelayanan informasi publik dalam rangka pelaksanaan keterbukaan informasi publik, peningkatan kapasitas SDM, penyebarluasan informasi publik melalui media, dan lainnya,” jelasnya.

Dia melanjutkan, diamatkan UU pengelolaan kominfo agar dialokasikan melalui Anggaran Pengeluaran Belanja Daerah (APBD) yang sesuai dengan kegiatan, baik provinsi, kabupaten ataupun kota.

Apalagi sekarang ini, perubahan media akibat temuan teknologi sangat cepat. Bimtek ini dianggap sangat penting, dimana 75 persen diorientasikan pada materi mencerdaskan media sosial, biografis, video, meme, vlog, dan lainnya. Sementara sisanya kepada media konvensional, karena masih banyak didaerah, dan masih diminati dikalangan non milineal.

Asisten III Setda Bidang Administrasi dan Umum Sumsel, Prof dr HM Edwar Juliarta menambahkan pihaknya menyambut baik digelarnya bimtek yang digelar Kominfo  RI.

“Sekarang keberadaan media, baik  di kabupaten ataupun kota makin bertumbuh. Ya, kami harap peserta dapat memanfaatkan bimtek ini sebaik mungkin,” ucapnya.(ton)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *