Deru Ajak Mahasiswa Dinginkan Situasi Politik Tengah Memanas

IMG-20190330-WA0083

Palembang, Sriwijaya Media -Diskusi publik dan deklarasi pemilu damai yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Sumsel dengan tema “strategi dalam menghadapi dan mensukseskan pemilu 2019 yang aman, damai dan sejuk”, secara langsung dibuka Gubernur Sumsel H Herman Deru, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) M Iqbal, Kepala Polisi Daerah Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, dan undangan lainnya dipusatkan di Hotel Fave, Sabtu (30/3).

Ketua IMM Sumsel Muhammad Iqbal menyatakan bahwa kalau melihat problematika dan banyaknya hoaks, maka dari itu IMM Sumsel memandang perlu adanya pelaksanaan diskusi publik dan deklarasi pemilu damai. Kegiatan ini diikuti sekitar 120 peserta dari Ormas,OKP dan IMM Sumsel.

Bacaan Lainnya

“Pemberitaan hoaks yang merajalela menyebabkan IMM mengadakan kegiatan ini. Saya berharap dengan kegiatan ini dapat mendinginkan pemilu yang sedang memanas. Mahasiswa sebagai poros dari dinamika politik baik daerah maupun pusat. Tugas terpenting dari mahasiswa untuk mencengah hoaks berkembang, menemukan persoalan serta menyelesaikan masalah, baik bagi mahasiswa maupun OKP, ormas dan perangkat pemerintahan lainnya,” jelasnya.

Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, perlu dipelajari strategi dari berbagai elemen dari penyelenggara, peserta, kubu kontestan.

“Jadi mari kita samakan persepsi agar pemilu tahun ini aman dan ini semua menjadi tolak ukur bersama. Saya mengajak semua mahasiswa untuk mendinginkan situasi yang tengah memanas,” ucapnya.

Deru pun berharap para generasi muda bisa menjadi filter bagi semua informasi yang masuk. Terlebih sekarang ini memperoleh informasi sangat mudah.

Sementara itu, Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara menambahkan mahasiswa merupakan generasi muda yang juga memiliki tanggung jawab dalam mewujudkan pemilu damai dan sejuk.

“Sebagai generasi muda, tentu harus mampu melakukan pengawasan aktif. Alhamdulillah,  sejauh ini dari pantauan Polda tidak begitu banyak kendala dihadapi. Hanya beberapa persoalan seperti tidak ada tempat, surat suara yang salah cetak,”pungkasnya.(ton)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *