KAYUAGUNG – Sekitar 200 hektar areal persawahan di Desa Kepahyang, Kecamatan Lempuing Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terendam banjir. Akibatnya, ratusan hektar lahan dipastikan terancam gagal panen.
Padahal sebelumnya sudah empat kali para petani menanami lahannya, namun empat kali juga terendam air dan tanaman padi mengalami kerusakan dan mati.
Kades Kepayang, Supriyadi menuturkan, para petani sudah cukup mengalami kesulitan. Pasalnya sudah sekitar dua pekan lahan pertanian tergenang air. Ini kali keempat sawah terendam banjir.
“Ini sudah empat kali tanam, dan empat kali banjir sehingga gagal tanam. Total ada 200 hektar lahan sawah padi yang terendam,” katanya saat dihubungi wartawan, Selasa (12/2).
Selain sawah, lanjut Suparyadi, ada juga kebun yang terendam.
Dia mengaku banjir ini kembali terjadi sejak dua pekan terakhir, meskipun beberapa hari lalu sempat surut.
“Beberapa hari lalu sempat surut, tapi naik lagi. Yang terendam ini sekitar 200 hektar dan padinya belum keluar. Tapi ada juga yang sudah keluar. Masalah ini sudah kita laporkan agar ada solusi kongkret,” tuturnya.
Menurut dia, banjir yang kerap terjadi ini merupakan banjir kiriman yang mulai terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
“Solusinya kami para warga meminta agar Sungai Badak dilakukan normalisasi. Dulu pernah dinormalisasi, tapi sekarang tanggulnya banyak jebol sehingga jika hujan airnya cepat naik. Seperti hujan di Tugu Mulyo saja langsung naik,” jelasnya.
Untuk kerugian memang cukup banyak mulai dari bibit, maupun pupuk. Karena padi yang terendam ini sudah dipupuk serta biaya operasional.
“Ya, sawahnya memang belum diasuransikan,” ujarnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Penanaman Pangan dan Holtikultura, OKI melalui Sekretaris Dinas, Zaini mengungkapkan, hingga saat ini belum ada laporan terkait adanya sawah yang terendam.
Tapi untuk normalisasi, akan dilihat dulu apakah sebelumnya dilakukan Dinas PUPR atau dinasnya. Karena normalisasi tidak mungkin dilakukan. Pihaknya hanya melakukan sodetan pada laporan kecil.
“Kalau belum melapor, silakan kades melapor ke dinas kami,”tandasnya.
Sementara itu, anggota DPRD OKI Drs Kamalludin meminta pemerintah cepat tanggap dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi para petani, serta dapat turun langsung ke lapangan melihat kondisi petani.
“Harus segera dicarikan solusinya. Sebab petani sudah banyak mengalami kerugian. Bayangkan saja sudah berapa banyak kerugian, bibit maupun pupuk yang digunakan, belum lagi kerugian biaya operasional para petani.” tukasnya.(abu)