kayuagung, Sriwijaya edia-Sebanyak 20 orang penerima Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menyatakan mundur atau keluar sebagai KPM PKH. Mereka mendapat penghargaan dari Pemkab OKI pada acara launching penyaluran Bansos Program Keluarga Harapan tahap 1 tahun 2019 di gedung kesenian Kayuagung, Senin (18/2).
Mereka yang mundur masing-masing 18 orang KPM dari Kecamatan Kayuagung, 1 orang Mesuji Makmur dan 1 orang lagi dari Pedamaran Timur.
Salah satunya, Lestari, warga Dusun 1 Desa Cahaya Mas, Kecamatan Mesuji Makmur menuturkan, dirinya sengaja mengundurkan diri dari program pemerintah pusat ini atas kehendak sendiri.
“Jadi di sini saya menyadari bahwa saya sudah tidak layak menerima program ini,” katanya.
Menurut dia, di Kabupaten OKI terutama di lingkungan tempat tinggalnya masih banyak orang yang lebih berhak menerima program tersebut.
“Untuk itu saya mundur, agar program ini bisa dimanfaatkan atau diberikan kepada yang lebih membutuhkan,” jelasnya.
Lestari menceritakan, sebelum menjadi KPM PKH, saat itu dirinya memiliki seorang anak yang harus dibiayai untuk sekolah, sedangkan pekerjaannya dan suami hanya berkebun dan itupun bukan milik sendiri.
“Alhamdulillah sekarang perlahan sudah punya kebun sendiri. Dulu kita dapat (KPM PKH) karena ada pendataan dari RT pada tahun 2015, uangnya dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari,” sambungnya.
Menyikapi hal itu, Wabup OKI HM Djakfar Sodiq sangat mengapresiasi langkah para penerima yang menyatakan mundur atau keluar dari penerima PKH. Sebanyak 20 penerima itu antara lain 18 keluarga dari Kecamatan Kayuagung, satu keluarga dari Mesuji Makmur, dan satu keluarga dari Kecamatan Pedamaran Timur.
“Kita mengapresiasi apa yang dilakukan oleh orang-orang ini. Kita harapkan ini bisa diikuti oleh keluar lain yang sebenarnya sudah tidak layak menerima sehingga program ini bisa tepat sasaran,” tuturnya.(abu)