Soal Penyelesaian Lahan, Warga : Kami Tak Percaya Lagi Dinas Pertanahan OKI

IMG_20181213_141121

KAYUAGUNG-Puluhan warga Desa Celikah, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), memblokade akses masuk proyek pembangunan tol Kayuagung-Palembang, Kamis (13/12).

Massa menuntut agar persoalan ganti rugi lahan milik warga yang terkena proyek pembangunan jalan tol mendapat kejelasan.

Bacaan Lainnya

Pantauan dilapangan, aksi tutup jalan massa itu membuat puluhan dumpt truk muatan material proyek tol terpaksa menghentikan operasionalnya.

Alam, salah satu warga Celikah menyatakan kalau lahan warga bukan terkena jalur tol, melainkan dampak dari sedimentasi dan limbah proyek tol.

“Kalau lahan warga yang terkena jalan tol sudah sangat jelas. Lahan kami ini terkena dampak lain seperti limbah dan sedimentasi dari tanah bangunan,” tuturnya.

Dia mengklaim, ada 41 warga yang lahannya terkena dampak tol. Para warga yang datang melakukan aksi ini hanya meminta kejelasan ganti rugi.

“Waktu itu pernah bertemu pihak subkontraktor, tapi belum jelas arahnya. Lalu kami tawarkan Rp50.000 per meter. Nah, rupanya tidak ada respon,”ucapnya.

Untuk itu, pihaknya berharap agar warga dapat bertemu langsung dengan pihak PT Srim guna kejelasan masalah ini.

“Jadi bukan dengan perantara, apalagi dengan Dinas Pertanahan OKI. Ya, kami sudah tidak percaya lagi,” jelasnya.

Setali tiga uang, warga lainnya Rozali menambahkan memang luasan lahan warga yang terkena dampak berbeda, tapi untuk tuntutannya tetap sama.

“Sampai saat ini lahan kami tidak bisa digunakan. Bahkan lahan kami yang ditanam tumbuh gagal panen karena terendam akibat dampak proyek,”terangnya.

Dia berharap tuntutan ini dapat didengarkan pihak subkon dan secepatnya diselesaikan.(abu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *