PALEMBANG– Pengurus Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wilayah Sumsel periode 2017-2020 secara resmi dilantik. Pelantikan dilakukan di Aula DPRD Sumsel, Sabtu (1/12).
Pelantikan dan pembacaan SK Pengurus AMSI Wilayah Sumsel dilakukan oleh Koordinator AMSI Wilayah Sumatera, Agus Perdana disaksikan langsung anggota Dewan Pers Imam Wahyudi.
AMSI Wilayah Sumsel ini dinakhodai Sidratul Muntaha (fornews.co), Sekretaris Aan Ariadin (manaberita.com), Bendahara Munawaroh (kitogalo.com). Ketua Bidang Dana dan Usaha, P Rudi (kaganga.com), anggota Yulian Zalfah (beritamusi.com), Ardhy Fitriansyah (mattanews.co), Edwar Rais (vosmedia.co.id), dan Solehun (sumselupdate.com).
Selanjutnya, Bidang Koordinasi Daerah, Ketua Rommy Maradona (beritamusi.co.id), anggota Imron Suryadi (kabarsumatera.com), Heriyanto (Beritasebelas.com), Wawan Hasbuan (pelitasumsel.com), Edward Heryadi (sumselupdate.com) dan Firwanto M Isa (pelitasumsel.com).
Untuk Majelis Etik, Ibrahim Arsyad (fornews.co), M Uzair (lenterapendidikan.com), Sofhuan Yusfiansyah (external) dan Mualimin (external). Kemudian, Badan Pertimbangan dan Pengawasan, Wenny Ramdiastuty (tribunsumsel.com), Irwan Wahyudi (sumselterkini.com) dan Darfian Maharjaya (sriwijayamedia.com).
“Kami berharap, setelah pelantikan ini, kawan-kawan AMSI Sumsel bisa berperan aktif dalam menjaga stabilitas sosial politik di daerah ini. Sudah tentu, harus sejalan dengan visi dan misi AMSI yang peduli terhadap konten-konten yang akurat, berimbang, sesuai dengan kode etik jurnalistik dan pedoman media siber,” tegas Agus Perdana.
Usai pelantikan, acara dilanjutkan dengan diskusi publik yang mengangkat tema ‘Cara Jitu Melawan Hoax’. Pada diskusi tersebut, Anggota Dewan Pers Imam Wahyudi menyatakan, sebenarnya fungsi utama media adalah informasi dan kontrol sosial. Jadi semua berita yang dipublikasi harus terhindar dari berita bohong atau menjelekkan seseorang, lembaga atau pemerintah.
“Pers jangan dicederai oleh preman komunikasi. Pers harus menjadi dirinya sendiri dan patuh pada kode etik di lembaga pers itu sendiri,” paparnya.
Imam menjelaskan, alasan berita bohong sering timbul dan terus berkembang. Sebab ada satu komunitas yang membangun itu semua. Awalnya dari media kecil kemudian di ambil oleh media besar, lalu menjadi viral. Sehingga masyarakat menganggapnya sebagai hal benar.
“Media juga kebanyakan mudah terpancing, sehingga mengangkat isu yang sebenarnya kecil atau tidak benar. Menjadi sebuah berita yang heboh dan terlihat benar,” jelasnya.
Usai dilantik, Ketua AMSI Sumsel, Sidratul Muntaha mengimbau kepada para rekan-rekan AMSI terlebih media-media start up, untuk tetap berjalan secara profesional.
“Saya berharap kawan-kawan AMSI Sumsel untuk menjalankan peran sebagai penyampai kabar yang profesional. Karena semua sudah ada aturannya dan hentikan penyebaran hoax mulai dari kita,” tuturnya.(jay)